Mengenai Saya

Foto saya
Hidup adalah untuk berkarya. Memotivasi diri sendiri dan orang lain. Menjadi inspirasi bagi orang lain. Menjadikan oranglain jadi inspirasi.

Rabu, 15 Desember 2021

Senangnya dapat bingkisan dari inong

 

Tadi pagi, semua orang di rumah mempersiapkan segala sesuatu menuju aktifitas masing-masing. Among yang akan berangkat kontrol ke RS Dolok Sanggul, inong yang akan berangkat ke sekolah, abangku dan keponakan yang akan berangkat ke bandara Silangit, dan juga kami yang akan berangkat kembali ke Silangkitang.

Dari bangun pagi jam 06.00 WIB aku sibuk mengerjakan segala sesuatunya seperti  memasak, beres-beres rumah, menyiapkan anak-anak serapan dan mempersiapkan oleh-oleh yang akan dibawa oleh abang dan keponakan kembali ke perantauan mereka. Tidak terasa waktu begitu cepat berlalu. Dari bangun tidur sampai menjelang pukul 10.00 kami semua sudah bersiap-siap untuk meninggalkan rumah among inong.

Saat dalam perjalanan ke bandara, inong mengatakan sesuatu yang mungkin mewakili sesuatu yang terlintas di dalam hatinya, “bah..tahe..lungunan ma muse hami na dua di jabu ateh”artinya dalam Bahasa Indonesia kami akan kembali merasa kesepian lagi. Ya, barangkali inong terbayang selama tiga hari ini rumah begitu rame dengan anak-anak dan cucu-cucunya, dari pagi siang hingga malam rumah selalu ribut dengan canda tawa dan sesekali cucunya menangis karena berantem kecil-kecilan. Hheeee

Iyalah memang, tinggallah mereka berdua di rumah. Tetapi apalah mau dikata, memang seperti itulah kehidupan ini, semua ada masanya. Ada saatnya mereka berjerih lelah membanting tulang mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anak-anak hingga mengantar anak-anaknya sampai dewasa dan berkeluarga. Kemudian ada masanya anak-anak akan meninggalkan mereka berdua, karena anak-anak memang sejak kecil diajari untuk pergi merantau mencari kehidupan masing-masing. Lalu ada juga masanya anak-anak akan datang kembali mengunjungi mereka bersama cucu-cucu mereka yang lucu-lucu. Yahh,,,begitulah. Satu harapan dalam hatiku kiranya mereka berumur panjang menikmati hari tua, melihat dan menyaksikan hasil dari perjuangan mereka selama ini.

Sepanjang perjalanan dari kampung menuju ke Silangkitang, aku coba merenung-renungkan kebersamaan bersama among inong di kampung. Sehingga tercetuslah satu ide untuk aku tulis hari ini yaitu tentang bingkisan oleh-oleh yang disiapkan inong tadi pagi. Aku jadi teringat ketika kuliah dulu di Medan, setiap aku pulang kampung maupun ketika ada teman kos yang pulkam selalu diusahakan inong untuk memberikan sesuatu bingkisan. Aku tentu sangat senang dan bahagia walaupun bingkisan yang diberikan bukanlah sesuatu yang istimewa karena isinya adalah bagian dari sembako seperti beras, ikan teri, sayuran, tomat. Disamping menghemat pengeluaran sebagai anak kos, tentu yang dikirimkan inong lebih alami dan membuat aku senang.

Tadi pun aku turut mempersiapkan bingkisan inong untuk keluarga abang di pulau Jawa. Diantaranya adalah memasak ayam goreng yang sudah diungkap tadi malam. Lalu ada juga sayuran, mie lidi toba, dan kembang loyang satu kaleng kecil (bekas kaleng roti kongguan). Ntah apalagai tadi, kurang kuperhatikan karena sibuk menyiapkan yang lain.

Kalo bingkisan ini memang bukan untuk menghemat pengeluaran, tapi itulah yang ada sebagai oleh-oleh untuk keluarga yang telah menunggu di perantauan. Sudah bisa dipastikan, tentulah keluarga di sana akan sangat senang membuka karton nya dan menikmati makanan yang sudah dibungkus dengan rapi.

Kalau dihitung dan dirupiahkan isi bingkisan itu tidaklah seberapa. Namun, bingkisan yang sederhana itu memberikan rasa senang dan bahagia bagi keluarga yang menikmatinya. Begitulah inong ini, apapun diusahakannya selagi ia mampu menyediakannya. Ahh..luar biasa lah. Bangga dan kagum padanya.

 

 

Salam Semangat

Silangkitang_Tarutung

Rabu, 15 November 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengapa ku mencintaimu? (part-9)

  Senang, bahagia, sedih, lelah, lega semua rasa bercampur. Senang dan sangat bahagia yang kurasakan bisa berjumpa denganmu. Seseorang yang ...