Mengenai Saya

Foto saya
Hidup adalah untuk berkarya. Memotivasi diri sendiri dan orang lain. Menjadi inspirasi bagi orang lain. Menjadikan oranglain jadi inspirasi.

Senin, 06 Desember 2021

Belajar di ladang bersama inong dan among saat libur sekolah

 



Pada umumnya anak sekolah memahami bahwa belajar adalah ketika mereka mengikuti pembelajaran di sekolah atau mengerjakan pe er di rumah seperti membaca, menulis, dan lain-lain. Jadi kalau sudah masa liburan sekolah tidak ada lagi istilah belajar. Anak sekolah biasanya menghabiskan waktu liburan dengan bermain-main dengan teman atau pergi berkunjung ke tempat saudara.

Beberapa hari ini saya diingatkan tentang pengertian belajar, ketika saya mengikuti webinar yang diselenggarakan oleh Prodi Manajemen Pendidikan Kristen IAKN Tarutung yang bertema ‘Belajar dan Berinovasi dimasa Pandemi Covid-19’. Walaupun sebenarnya, kegiatan webinar ini adalah salah satu aktualisasi dari mata kuliah yang saya ampu. Mahasiswa saya tugaskan untuk merencanakan dan melaksanakan satu kegiatan diklat sederhana. Jadilah kegiatan ini terlaksana dengan sukses yang hanya dipanitiai oleh tiga orang mahasiswa. Saya sangat senang dan sangat bangga dengan kinerja mereka walaupun ada beberapa hal yang perlu diperbaiki.

Belajar adalah proses perubahan dari yang belum mampu menjadi mampu dalam jangka waktu tertentu. Perubahan perilaku dapat terjadi di masa mendatang sebagai akibat dari proses belajar tersebut. Faktor penting yang berperan dalam perubahan adalah pengalaman. Demikian pengertian belajar yang dipaparkan oleh narasumber Miss. Nanda.

Jadi ketika mahasiswa saya merencanakan dan melaksanakan kegiatan webinar tersebut, itu adalah salah satu proses belajar, dari yang tidak mampu menjadi mampu. Saya yakin dengan pengalaman yang telah mereka peroleh, ketika akan merencanakan satu kegiatan webinar di waktu mendatang mereka akan melakukannya dengan lebih baik.

Pemikiran ini yang saya coba pahami dengan kehidupan masa lalu bersama dengan inong. Saya akhirnya menyadari bahwa apapun yang terjadi di kehidupan masa lampau adalah sebagai proses belajar yaitu dengan adanya pengalaman. Jadi tidak ada yang perlu disesali dengan masa kecil yang mungkin kurang memuaskan atau kurang menggembirakan. Semuanya saya syukuri sebagai proses membentuk karakter dan perilaku saya.

Mengapa judul yang saya buat belajar saat libur sekolah? Ya, memang ketika masa usia kecil saya dan saudara-saudaraku tidak pernah berhenti belajar. Belajar di sekolah dan belajar juga saat hari libur. Belajar di sekolah tentu sangat berbeda dengan belajar ketika libur. Kami mengikuti pembelajaran disekolah bersama dengan bapak ibu guru, sedangkan saat libur kami mengikuti pembelajaran di kebun/ ladang bersama dengan inong dan among.

Di ladang kami belajar banyak hal tentang bagaimana cara memetik kopi, bagaimana cara membersihkan rumput-rumput dengan cangkul, bagaimana cara memupuk tanaman kopi, bagaimana cara menanam kacang, dan lain sebagainya. Aktifitas ini secara berulang kami lakukan dari hari ke sehari sampai masa liburan habis.

Selain aktifitas itu, kami juga diajarkan setiap pagi harus bangun pagi-pagi, memasak menyiapkan serapan dan bekal untuk dibawa ke ladang. Setelah serapan pagi, kami akan berangkat ke ladang dengan berjalan kaki kurang lebih 45 menit hingga 1 jam perjalanan. Sepanjang hari kami menghabiskan waktu mengerjakan banyak hal di ladang.

Ketika hari sudah sore menjelang pukul lima kami bersiap-siap pulang dengan membawa beberapa barang bawaan seperti hasil panen kopi, ubi, sayuran, jipang, terong belanda, nangka, dan kayu bakar. Aku dan saudara-saudaraku akan berbagi bawaan ini. Sebagian juga akan dibawa oleh among menggunakan kereta (sepeda motor). Meskipun seharian sudah bekerja di ladang, kami masih bersemangat berjalan kaki menelusuri jalan pulang ke rumah sekitar 45 menit perjalanan.

Begitu tiba di rumah, kami akan segera beres-beres, masak, mandi dan makan bersama. Tidak lama berselang setelah selesai makan malam, kami akan langsung tidur karena sudah lelah sepanjang hari beraktifitas di ladang. Besoknya pun harus bangun cepat-cepat untuk masak dan beres-beres ke ladang melanjutkan aktifitas hari ini.

Terkadang saya berpikir juga sih, kenapa kami tidak seperti anak-anak lainya yang menghabiskan masa liburan dengan bermain. Sering merasa iri dengan teman-teman satu kampung waktu itu. Hal ini baru kusadari setelah aku dewasa, merantau, dan jauh dari orangtua. Ternyata setiap saat dan setiap kesempatan yang ada adalah merupakan proses pembelajaran bagi kami untuk bisa mandiri dan memahami bahwa untuk bisa hidup harus berjuang.

Tidak salah inong dan among memaksa kami waktu itu harus setiap hari ikut bekerja di ladang, dan sebenarnya pekerjaan yang kami lakukan bukanlah pekerjaan berat. Tetapi kami benar-benar diajari bagaimana menghargai dan memanfaatkan setiap waktu yang ada.

Kami juga diajarkan bagaimana memupuk kebersamaan sesama saudara. Ada kesan tersendiri yang melekat di dalam hati ketika menjalani masa-masa itu. Saat ini aku sangat merindukan itu. Ketika pulang kampung pun, kami akan selalu usahakan pergi ke ladang itu, satu tempat yang sudah menghantarkan kami hingga sampai di tahap ini. Walaupun kondisi ladang itu sudah banyak berubah, tapi kenangan itu tidak akan pernah berubah.

Satu kesimpulan yang dapat saya sampaikan adalah jadikanlah setiap pengalaman sebagai proses belajar, sehingga pada masa suatu waktu kita akan memetik hasil dari belajar itu. Sama hal nya dengan menulis, haruslah melalui poses belajar yang dimulai dari tahap mulai menulis, terus menulis, semangat menulis, dan akhirnya mahir menulis.

 

 

Salam_Semangat
Silangkitang_Tarutung

 

Senin, 6 Desember 2021

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengapa ku mencintaimu? (part-9)

  Senang, bahagia, sedih, lelah, lega semua rasa bercampur. Senang dan sangat bahagia yang kurasakan bisa berjumpa denganmu. Seseorang yang ...