Mengenai Saya

Foto saya
Hidup adalah untuk berkarya. Memotivasi diri sendiri dan orang lain. Menjadi inspirasi bagi orang lain. Menjadikan oranglain jadi inspirasi.
Tampilkan postingan dengan label Kisah menulis. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Kisah menulis. Tampilkan semua postingan

Senin, 29 November 2021

Haruskah mahasiswa menulis?

 

Mulailah..mulailah..mulailah menulis..!!!

Seandainya waktu bisa diputar dan aku dapat kembali menjadi seorang mahasiswa, mungkin hari-hariku akan selalu kusibukkan dengan aktifitas menulis. Mengapa? Karena bagiku menulis itu adalah sesuatu yang mengasyikkan dan menulis itu adalah keharusan bagiku sebagai seorang mahasiswa. Namun, apa daya, penyesalan selalu datang terlambat. Sekiranya dulu aku sadar bahwa menulis itu sangat penting dan aku tekun menulis, mungkin saja sekarang aku sudah menghasilkan buku-buku hasil karyaku atau namaku tercantum di media-media cetak lokal maupun nasional. Sekiranya juga jika dari dulu aku biasakan menulis aku tidak kewalahan lagi menulis karya ilmiah sebagai tuntutan pekerjaanku sekarang ini.

Memang kondisi saat itu sangat jauh berbeda dengan sekarang. Sekitar tujuh belas tahun yang lalu peralatan komputer masih sangat terbatas. Jika ingin mengetik tugas kuliah, aku harus pergi ke rental komputer karena laptop maupun smartphone belum ada saat itu. Sebelum pergi ke rental komputer, jauh-jauh hari sebelumnya saya harus terlebih dahulu mencatat tugas saya di buku folio. Setelah semua tugas saya catat, lalu pergi ke rental komputer untuk diketik di sana dan di print.

Tidak cukup hanya sekali pergi ke rental komputer, harus berkali-kali karena waktu di rental pun terbatas tidak bisa berlama-lama karena harus mengerjakan aktifitas lain seperti kuliah, diskusi, dan mengerjakan pekerjaan rumah. Terkadang juga tidak ada kesempatan untuk menggunakan komputer di tempat rental karena semua komputer yang disediakan sedang dipakai oleh mahasiswa yang lain, terpaksalah aku harus menunggu ada komputer yang kosong atau kembali lagi ke rumah.

Begitulah situasi saat saya menjadi mahasiswa di kota Medan. Jika pun ada niat untuk menulis, sangat sulit dikembangkan karena terbatasnya peralatan yang dapat digunakan. Bahkan dalam pengerjaan tugas-tugas kuliah, aku harus sesering mungkin berkunjung ke perpustakaan kampus untuk mencari buku-buku referensi. Hanya di perpustakaanlah satu-satunya sumber bacaan yang aku punya. Akses internet masih sangat terbatas dan sulit waktu itu, dan juga ketidakmampuan ekonomi untuk membeli buku-buku. Selesai jam kuliah saya manfaatkan untuk pergi ke perpustakaan, karena waktu berkunjung pun dibatasi sampai jam 16.00 WIB. Jadi, untuk berlatih menulis pun sangat dibatasi oleh banyak hal seperti waktu, peralatan, tempat, dan bahan bacaan.

Sungguh sangat nyaman dengan mahasiswa sekarang ini. Segala peralatan sudah dilengkapi dengan semakin berkembangnya teknologi. Setiap saat kita dapat mengerjakan dan mengetik tugas, apakah saat pagi hari, siang, sore, maupun malam hari, tidak dibatasi oleh waktu dan tempat. Bahkan mencari sumber bacaan pun tidak harus pergi ke perpustakaan kampus. Segala sesuatu referensi apapun yang kita butuhkan sudah dapat diakses melalui internet.

Jadi, mahasiswa millenial sekarang ini seharusnyalah menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman ini, supaya tidak ketinggalan. Belajar tidak dibatasi oleh apapun. Kapan pun, dimana pun kita bisa belajar banyak hal. Sebagai seorang mahasiswa harus belajar mengembangkan diri. Salah satunya adalah kemampuan dalam menulis.

Melalui tugas pembelajaran mata kuliah, setiap mahasiswa dilatih untuk menulis paper atau makalah karya ilmiah. Namun, sering sekali ditemukan banyak mahasiswa yang melakukan plagiasi yaitu copy paste tulisan orang lain. Tindakan ini adalah kejahatan akademik. Untuk menghindari itu, mahasiswa harus melatih diri dalam menulis, menggunakan teknik parafrase dan mengikuti kaidah penulisan karya ilmiah.

Dengan banyak berlatih menulis, mahasiswa juga akan dilatih dalam berbahasa dan berpikir. Semakin sering melatih diri menulis, tata bahasa dan pola kalimat yang digunakan akan semakin baik. Alur berpikir dan ide-ide yang dituangkan dalam tulisan juga akan semakin tajam. Sampai penulisan skripsi pun, mahasiswa pasti akan tertolong jika sering berlatih menulis. Saya yakin, mahasiswa yang tekun melatih diri dalam menulis tidak akan mengalami kendala yang berarti saat menyelesaikan tugas skripsi. Cobalah Anda buktikan!

Kemampuan menulis juga sangat menolong mahasiswa dalam memperlengkapi diri kelak memasuki dunia kerja. Saya berharap, jangan ada lagi seperti saya, menyesal kemudian tiada berguna. Sekarang ini saya sangat kewalahan dalam menulis karya ilmiah sebagai tuntutan pekerjaan karena sejak dulu saya tidak membiasakan diri menulis.

Cobalah biasakan diri menulis setiap hari. Satu paragraf atau dua paragraf pun cukup sebagai latihan awal. Topik apa saja bisa ditulis. Apa yang dilihat atau apa yang dialami satu hari itu dapat menjadi ide tulisan, tidak harus seperti membuat karya ilmiah. Tulisan dapat di simpan dalam file di laptop atau smartphone. Saya yakin jika kebiasaan menulis ini dilakukan oleh mahasiswa, akan banyak manfaat dan dampak yang dirasakan di kemudian hari.

Menulislah, dan lihat apa yang akan terjadi. !!!

Minggu, 28 November 2021

Menulis, sulitkah?

 

Gambar. Saya bingung menulis apa?

Itu kalimat yang terlintas di pikiran saya ketika MC pelatihan IKAPEL menyampaikan bahwa setiap peserta diharuskan membuat satu tulisan. Keharusan menulis artikel ini sebagai output dari kegiatan pelatihan tahap ke-2 yang sudah dilakukan tadi malam hari Sabtu, 27 November 2021 pukul 19.00 WIB melalui google meet.

Judul ini terbersit begitu saja dalam otak saya, apakah menulis itu sulit? Apakah menulis itu sebuah keterpaksaan? Ya, bagi saya yang masih tergolong penulis pemula, menulis itu adalah sesuatu yang sulit. Namun, bagi mereka yang sudah terbiasa, tentu saja menulis itu sudah seperti minum air ataupun seperti air mengalir tanpa ada rintangan apapun yang menghambat.

Ala bisa karena biasa, ala biasa karena terpaksa, begitu pesan WA dari coach Bang Sahat di grup penulis IKAPEL. Benar memang, sesuatu yang sulit jika dibiasakan melakukannya lama-lama pasti bisa. Demikian juga dengan Bang Mardi penulis buku Guru di Atas Garis telah membuktikan bahwa menulis itu bukan sesuatu yang sulit. Setiap hari beliau menuliskan sesuatu di facebooknya dengan kalimat-kalimat yang menarik dan tertata rapi. Ada saja ide yang disampaikan melalui tulisannya, dan menurut saya cukup memberikan inspirasi bagi para pembaca. Ada pesan-pesan moral yang beliau sampaikan meskipun tulisannya singkat.

Melihat dari pengalaman kedua tokoh di atas, saya yakin mereka tidak serta merta bisa menjadi penulis buku dalam waktu yang sangat singkat tanpa melalui kesulitan. Sebagaimana yang disampaikan oleh coach Bang Sahat pada pembukaan pelatihan minggu lalu, untuk mencapai kesuksesan harus melalui tangga satu, dua, tiga, dan seterusnya hingga mencapai puncak keberhasilan.

Satu pemahaman yang bisa saya simpulkan bahwa menulis itu harus dibiasakan. Diri ini harus dipaksa untuk mau menulis setiap hari. Tiada hari tanpa menulis sehingga menulis bukan lagi sesuatu yang sulit dilakukan. Ini yang harus saya terapkan secara pribadi. Jika diri ini tidak dipaksa, maka tidak ada hasil yang didapatkan. Menulis adalah sebuah keharusan bagi saya. Selain tuntutan pekerjaan, saya juga ingin memberikan motivasi dan ide kepada siapapun yang mau membaca tulisan saya. Saya juga ingin supaya saya dikenang melalui tulisan saya ketika usia ini sudah sampai pada batasnya.

Ada beberapa tips kecil yang bisa dilakukan bagi penulis pemula, yaitu:

1. Jika saudara dapat menyampaikan sesuatu dengan berbicara, maka saudara juga dapat menyampaikan pesan melalui tulisan, cobalah buktikan!

2.  Mulailah hari ini menulis dengan satu kalimat, dua kalimat, lalu menjadi satu paragraf.

3.  Lanjutkan besok menulis satu paragraf, dua paragraf, dan tiga paragraf.

4.  Lanjutkan lagi besok harinya menulis hingga 4 paragraf, dan seterusnya.

5.  Terkadang sulit menemukan ide menulis, cobalah melihat di sekitar saudara, apa yang dilihat, misalnya meja. Saudara dapat mulai menulis dengan menceritakan apa itu meja, bentuknya, warnanya, kegunaannya, cara membuatnya, dan seterusnya.

6.  Cobalah membuat tulisan untuk kalangan sendiri jika masih kurang percaya diri tulisan kita dibaca oleh orang lain. Mulai dengan menuliskan pengalaman satu hari ini. Tulisan dapat di simpan dalam file di laptop atau hp. Saya yakin, dengan latihan menulis setiap hari, tata bahasa kita akan semakin tertata dengan baik.

7.  Selanjutnya, jika saudara ingin menyampaikan ide kepada orang lain melalui tulisan, cobalah dengan menulis status di media sosial, cukup dua sampai tiga paragraf, karena menulis itu segampang ud-date status di medsos. Heheeeeee.....walaupun saya sangat jarang melakukan itu.

8.  Jika saudara ingin menjadi seorang penulis, maka tekunlah berlatih dengan menerapkan NKK (niat, komitmen dan konsisten).

 

Semangat..semangat..semangat...!!!


Salam dari Tarutung
Minggu, 28 November 2021




Mengapa ku mencintaimu? (part-9)

  Senang, bahagia, sedih, lelah, lega semua rasa bercampur. Senang dan sangat bahagia yang kurasakan bisa berjumpa denganmu. Seseorang yang ...