Mengenai Saya

Foto saya
Hidup adalah untuk berkarya. Memotivasi diri sendiri dan orang lain. Menjadi inspirasi bagi orang lain. Menjadikan oranglain jadi inspirasi.

Sabtu, 10 Juli 2021

RESUME : KULIAH UMUM FIPK IAKN TARUTUNG (JUMAT, 09 JULI 2021)

 Ditulis oleh: Marina Letara Nababan





Kuliah umum FIPK (Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen) IAKN Tarutung dilaksanakan pada Hari Jumat (9 Juli 2021). Kegiatan ini dilakukan saat pandemi Covid-19 masih merajalela Indonesia dan bahkan dunia, sehingga kegiatan ini dilakukan dengan dua metode yaitu dengan online zoom yang dihadiri sekitar 210 orang peserta dan metode offline di auditorium yang dihadiri oleh sekitar 150 orang mahasiswa dan beberapa dosen. 

Sekitar pukul 08.15 saya sudah bergabung di zoom sesuai jadwal pengumuman dimulai pukul 08.00 WIB. Seharusnya saya sudah telat, tetapi ternyata kegiatan di auditorium belum dimulai, tidak tahu disebabkan hal apa sehingga tidak sesuai dengan jadwal yang telah diumumkan. Dengan penuh kesabaran, saya mencoba tetap stay di ruang zoom menanti acara akan dimulai, dan sesekali memantau anak-anak dirumah yang sedang serapan pagi, karena saya posisi WFH (work from home). Beberapa kali peserta yang sudah hadir menanyakan jam berapa acara dimulai, tetapi tidak kunjung ada respon dari panitia/ host. Saya sedikit kesal sebenarnya, kenapa acara tidak ontime, atau setidaknya ada pemberitahuan dari panitia jika ada pengunduran waktu. 

Lalu sekitar pukul 09.00 WIB acara dimulai oleh MC Ibu Novita Manalu (dosen) dan selanjutnya renungan khotbah disampaikan oleh Bapak Sandy Ariawan (dosen). Saat beliau menyampaikan khotbah suara tidak jelas saya dengar karena suara menggema di auditorium yang membuat saya tidak fokus dan terganggu. Akhirnya saya leave zoom.

Sekitar pukul 09.30 WIB saya kembali bergabung ke zoom, dan ternyata sudah akan dimulai sesi penyampaian materi oleh narasumber Bapak Sonny Zaluchu. Bapak Taripar Samosir (Wadek II FIPK) sebagai moderator membacakan secara singkat tentang profil narasumber. Bapak Sonny hadir secara online dari daerah tempat tinggal beliau di Semarang (Jawa Tengah) karena pemberlakuan PPKM masa pandemi C-19 yang tidak mengijinkan keluar kota.. Beliau adalah dosen di STT Bethel Semarang. Di awal beliau menceritakan sedikit tentang asal muasalnya dari Pulau Nias. Beliau menempuh pendidikan hingga tingkat SMA di kampung halaman di Pulau Nias. Beliau adalah seorang siswa yang termasuk kategori pintar dan memiliki beberapa prestasi di sekolahnya dan bahkan hingga provinsi. Ternyata setelah merantau dan kuliah ke Pulau Jawa, beliau merasa kaget dengan situasi dan kondisi yang berbeda dengan kampung halamannya. Di awal perkuliahannya beliau memperoleh nilai yang sangat mengecewakan dengan IP 1,8. Beliau menuturkan hal itu disebabkan karena kekurangseriusan mengikuti perkuliahan dan kaget dengan kehidupan pulau Jawa yang sangat berbeda dikampungnya dalam istilah Batak Toba "tarsonggot". Karena IP yang sangat rendah itu, akhirnya beliau sadar dan mulai memotivasi diri untuk memperbaiki diri. Kesimpulan yang dia sampaikan, walaupun pintar dikampung sendiri, belum tentu pintar di kampung orang. Beliau terus belajar, belajar, belajar dan bahkan dengan profesinya sebagai dosen dan gembala gereja, beliau juga terus belajar.

Dan ternyata, jiwa pembelajar beliau berbuahkan hasil hingga sekarang beliau aktif menulis paper pada jurnal internasional bereputasi, menulis buku, editor pada jurnal nasional dan internasional. Saat ini beliau menanggungjawabi bidang penelitian dan pengabdian masyarakat di STT Babtis dan juga Ketua PJT. Yang sungguh saya membuat kagum bahwa saat ini beliau juga sedang menempuh pendidikan Doktor (S3) yang ke 3. Sungguh luar biasa, beliau tidak bosan dan jenuh untuk kuliah.

Dalam kuliah umum FIPK IAKN Tarutung yang bertema "Strenghening Grit and Digital Literacy to Congquer Global Competition for Educators And Educational Personnel", ada tiga bagian pokok yang beliau sampaikan. Saya akan mencoba menceritakan resume pemahaman saya tentang materi yang disampaikan oleh narasumber Bapak Sonny.

1. KEUNGGULAN KOMPARATIF


Sebagai pengantar penjelasannya tentang keunggulan komparatif, beliau menampilkan slide 10 Universitas Swasta terbaik versi Kemenristekdikti. Sebelum mahasiswa kampus ini lulus, dunia kerja perusahaan-perusahaan sudah melirik mereka, dan bahkan ada yang sudah bekerja. Ini membuktikan bahwa mahasiswa-mahasiswanya memiliki kualitas unggul dan siap bekerja dan bahkan memberikan kemajuan bagi perusahaan-perusahaan tempat mereka bekerja. Keunggulan komparatif adalah seseorang yang punya keunggulan dan berdaya saing melebihi kemampuan orang lain.

Bagaimana menjadi seorang yang memiliki keunggulan komparatif?

1. Primus inter pares
2. Nanos gigantium humeris insidentes

Jadikan diri berada pada posisi di atas rata-rata. Tinggalkan rata-rata. Jangan pernah mau menjadi orang yang biasa-biasa saja. Usahakan selalu lebih unggul dari orang lain secara kualitas. Prinsip rohani Matius 5: 41 'Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil'. Jangan puas dengan kondisi yang ada, misalnya yang penting kuliah sudah syukuri ajah. Jangan tempatkan diri pada posisi nyaman.

Sebagai mahasiswa maupun dosen, bagaimana menunjukkan keunggulan komparatif?

- Tunjukkan dengan prestasi akademik IP diatas rata-rata, 
- Ciptakan prestasi nasional dan internasional, 
- Menjalin kolaborasi atau jejaring dari orang yang memiliki pengetahuan lebih atau orang yang dapat memberi inspirasi.
- Tunjukkan dengan nilai kepemimpinan yaitu mempengaruhi orang lain bukan dipengaruhi. Misalnya mampu mengarahkan teman untuk melakukan satu hal yang baik.
- Memberi pengaruh melalui sosial media tidak hanya melulu up-date status tentang konten-konten yang kurang berfaedah, tetapi share hal-hal yang positif yang bisa memotivasi orang lain.
- Menjadi pemimpin (leader) bukan pengikut (follower)
- Positive impact vs negative impact (dikampus, dikeluarga, dilingkungan kost harus memberikan pengaruh positif bukan pengaruh negatif)
- Melakukan pelayanan dan aktif di gereja
- Aktif kegiatan berorganisasi intra kampus maupun organisasi di luar kampus
- Melakukan pengabdian kepada masyarakat
- Share konten-konten positif yang memotivasi dan menginspirasi melalui mensos
- Membangun jejaring, kolaborasi dengan orang-orang luar yang memiliki ilmu yang lebih tinggi pada bidang yang sesuai bidang kita
- Bersikap profesional, adanya rekongnisi yaitu pengakuan dari orang lain
- Unggul di market place
- Kesesuaian kompetensi

Tips lain menjadi pribadi yang unggul dan komperatif (menjawab pertanyaan peserta)

- Jangan pernah puas dengan diri sendiri, jangan memposisikan diri pada posisi nyaman, misalnya cukuplah status sebagai dosen PNS..😊😊
- Motivasi diri sendiri, jangan berharap orang lain memotivasi diri kamu. Orang lain jadikan sebagai inspirasi, dan berusaha juga menjadi inspirasi bagi orang lain. 😉😉😉
- Jangan berguru pada orang yang tidak memiliki sesuatu, karena orang tersebut tidak akan pernah memberikan sesuatu untukmu selain hanye teori semata.
- Kembangkan kemampuan dan keterampilan kamu yang tidak dimiliki oleh orang lain
- Tunjukkan kekhasan diri sendiri atau keunikan diri sendiri yang bersifat personal
- Ulet, tekun, rajin, konsisten, komitmen, kerja keras

Dalam perkuliahan, dosen hanya memberikan pengantar materi, mahasiswa harus berusaha mengembangkan setiap topik. Ibaratnya, dosen hanya menyodorkan makanan ke mulut mahasiswa, soal mengunyah, menelan atau menambah rasa adalah urusan mahasiswa. Heheee...

Setiap penjelasan yang beliau sampaikan sungguh membakar semangat saya, sangat memotivasi dan memberikan banyak inspirasi. Terlihat sekali bahwa beliau memiliki banyak pengalaman, luas pengetahuan. Disamping itu juga beliau adalah seorang gembala jemaat yang harus juga belajar meng-up grade diri supaya jemaat juga termotivasi. Beliau menyampaikan dengan sangat jelas, penuh semangat, antusias dan juga sesekali memberikan lelucon yang mewarnai sepanjang pemaparan belia tidak ada kebosanan. 

Nah, bagaimana dengan alumni-alumni IAKN Tarutung, apakah sudah memiliki keunggulan komparatif? Apakah calon-calon lulusan sudah dipersiapkan dengan kompetensi keunggulan komparatif sehingga ketika sudah lulus siap terjun ke dunia masyarakat memberikan dampak yang bermanfaat dalam bidangnya dan karakternya? Ini adalah pertanyaan yang muncul dalam benak saya. Untuk menjawab hal itu, hendaknya setiap mahasiswa secara pribadi memperlengkapi diri, dan institusi melalui dosen-dosen memberikan motivasi dan teladan semangat untuk meningkatkan kompetensi sebagai kaum-kaum akademik dan berintelektual. 

2. DIGITAL LITERACY


Topik kedua ini disampaikan setelah jam makan siang tepat pukul 13.00 WIB. 

Jaman sekarang serba digital. Mahasiswa, dosen dituntut harus mampu mengikuti perkembangan teknologi, bahkan kondisi pandemi memaksa untuk belajar secara online, buku-buku juga online dapat di akses pdfdrive.com. 
Jadi untuk dapat mengikuti literasi digital, segala perangkat pendukung sudah harus terpenuhi, laptop, smarthphone, dan jaringan internet. Oleh karena itu tidak ada lagi alasan bagi seorang mahasiswa tidak maksimal mengikuti perkuliahan karena tidak ada paket internet atau karena kendala tidak ada laptop.

GAMBAR. KEMAMPUAN YANG HARUS DIKUASAI OLEH MAHASISWA MAUPUN DOSEN
PADA JAMAN LITERASI DIGITAL 5.0


Literasi Digital yang berkaitan yang harus dipahami oleh mahasiswa maupun dosen adalah:
- Sumber-sumber digital PDF
- Sumber-sumber artikel jurnal
- Mesin pencari
- Memahami virtual class, zoom, google meet,dll
- Google drive
- Email
- Manajemen referensi
- Word, Excel, power point
- Media digital
- Repository

Pada era 5.0 saat ini, mau tidak mau, suka tidak suka, mahasiswa dan dosen harus berusaha mengikuti perkembangan jaman, belajar untuk mampu beradaptasi dengan literasi yang serba digital.

3. UNGGUL DI DALAM PENULISAN AKADEMIK

Melakukan penelitian dengan luarannya publish jurnal merupakan salah satu dari Tridharma perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh institusi maupun oleh dosen-dosen dan mahasiswa. Oleh karena itu, perlu meningkatkan kompetensi pribadi bagaimana membuat artikel karya ilmiah maupun hasil penelitian sehingga layak diterbitkan pada jurnal-jurnal nasional maupun internasional. Narasumber membagikan 5 tips metode SoTA dalam menuliskan artikel (paper).

State of the art (SoTA) adalah seni menyatakan atau membaca pendapat orang lain
 untuk melegitimasi pendapat penulis.

Tips 5 M untuk SoTA :
- Mencari bahan bacaan
- Mengidentifikasi bahan bacaan
- Mengklasifikasi bahan bacaan
- Mensistemasi bahan bacaan
- Merealisasikan bahan ke dalam tulisan

Sistematika penulisan diberikan narasumber dengan singkatan: (IMRAD-C)
I - Introduction 
M - Method
R - Result
And
D-Discussion
C-Conclusion
Selain itu, terkait dengan metode penulisan paper, narasumber memaparkan cara dan contoh bagaimana melakukan SoTa. Di akhir pemaparan, beliau menyampaikan hindari praktek PLAGIARISME karena hal itu tidak diperbolehkan apalagi dengan adanya program Turnitin sekarang ini untuk mendeteksi apakah tulisan kita adalah hasil karya sendiri atau dijiplak dari karya orang lain.

Sebagai mahasiswa sebagai dosen, segera tingkatkan kompetensi. Perlengkapi diri sejak sekarang, Banyak membaca buku-buku dan berdiskusi. Buka hati untuk belajar dari orang lain yang lebih tahu, dan jadikan orang lain sebagai mentor. Untuk memiliki kompetensi yang unggul dan komparatif harus berjejaring, berkolaborasi dosen dengan mahasiswa dan sebaliknya. Dosen-dosen juga dapat berjejaring dengan dosen-dosen dari kampus yang lain. 

Orang pintar banyak, tetapi orang yang tekun/ gigih susah dicari.
Dalam meraih sebuah keberhasilan diperlukan ketekunan, kegigihan, komitmen, konsisten.
Demikian penutup dari narasumber yang juga dibenarkan oleh moderator. Di akhir acara ditutup dengan Doa oleh narasumber sendiri Bapak Sonny Zaluchu.
 

Secara lisan banyak hal yang disampaikan oleh narasumber, namun saya sangat terbatas untuk merangkum semua apa yang beliau sampaikan. Didalam menanggapi pertanyaan para peserta, beliau juga memberikan penjelasan yang sangat detail, kongkret dan pas. Para peserta sangat antusias dan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mampu menggali bsedemikian banyaknya pengalaman-pengalaman dari narasumber. Beliau sangat luar biasa dan bahkan beliau dengan senang hati bersedia berkolaborasi membangun jejaring dengan siapapun yang mau meningkatkan kemampuannya menjadi pribadi yang unggul dan komparatif.

Jujur, saya pribadi sangat minder dan sangat tidak ada apa-apanya dengan segala hal yang beliau sampaikan. Namun, saya selalu berprinsip, tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik. Saya berharap untuk diri saya sendiri, supaya materi yang disampaikan oleh narasumber tidak berlalu begitu saja, saya berkomitmen untuk belajar..belajar..belajar..ulet..tekun..komitmen..konsisten. Hanya diri sendiri yang mampu memotivasi diri sendiri. Berharap, kelak saya bisa menjadi inspirasi bagi orang lain seperti Bapak Sonny yang begitu luar biasa.  

Untuk mahasiswa yang hadir secara online maupun offline, besar harapan saya untuk menindaklanjuti secara pribadi setiap motivasi-motivasi, tips-tips konkret yang telah disampaikan oleh narasumber. Kiranya dana, daya, dan waktu yang telah dikorbankan oleh kampus, panitia, dan peserta dalam penyelenggaraan kegiatan kuliah umum ini tidak sia-sia, tetapi berhasil guna dan berdampak kepada mahasiswa secara khusus dan juga dosen-dosen. Di masa muda mahasiswa hendaknya memakai waktu dan kesempatan memperlengkapi diri menjadikan diri sebagai pribadi yang unggul dan komperatif.

Saya juga berharap, supaya secara institusi FIPK maupun IAKN melakukan follow-up dari materi kuliah umum ini, terkhusus Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) supaya memotivasi dosen dan mahasiswa untuk menulis dan melakukan penelitian yang lebih berkualitas. Selain itu juga, supaya institusi segera merealisasikan adanya OJS pada setiap prodi untuk meningkatkan nilai literasi kampus.

Demikianlah saya buat resume materi narasumber kuliah umum FIPK IAKN Tarutung, semoga bermanfaat bagi pembaca yang budiman. Salam semangat literasi..........

5 komentar:

  1. Saya sangat senang, jika pembaca yang budiman berkenan untuk meninggalkan sedikit komentar tentang isi tulisan saya. Terimakasih. Salam literasi.

    BalasHapus
  2. Balasan
    1. Terimakasih Krisdayanti.
      Ayokk..semangat menulis loh..

      Hapus

Mengapa ku mencintaimu? (part-9)

  Senang, bahagia, sedih, lelah, lega semua rasa bercampur. Senang dan sangat bahagia yang kurasakan bisa berjumpa denganmu. Seseorang yang ...