Mengenai Saya

Foto saya
Hidup adalah untuk berkarya. Memotivasi diri sendiri dan orang lain. Menjadi inspirasi bagi orang lain. Menjadikan oranglain jadi inspirasi.
Tampilkan postingan dengan label Seminar. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Seminar. Tampilkan semua postingan

Senin, 23 Agustus 2021

Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi Manajemen Pendidikan Kristen IAKN Tarutung

Resumed by: Marina Letara Nababan, M.Pd.

Gambar. Foto pimpinan Prodi MPK, dosen dan mahasiswa/i bersama kepala sekolah dan guru-guru SMK Swasta Karya Tarutung 

Kegiatan PkM (Pengabdian kepada Masyarakat) dilaksanakan oleh Prodi MPK (Manajemen Pendidikan Kristen) IAKN Tarutung pada Hari Kamis dan Jumat tanggal 19-20 Agustus 2021. Kegiatan PkM ini dilakukan di lokasi sekolah Yayasan SMK Swasta Karya Tarutung. Kegiatan ini berthema "Peningkatan Mutu Manajemen Sekolah Melalui Implementasi Standar Nasional Pendidikan di SMK Swasta Karya Tarutung.

Ada dua jenis kegiatan yang dilakukan yaitu melakukan seminar dan membantu pihak sekolah memperindah gedung sekolah dengan melakukan pengecatan dinding gedung sekolah. Pengecatan dilakukan selama dua hari yaitu pada hari Kamis dan hari Jumat. Untuk membantu melakukan pengecatan dikerahkan dan dilibatkan mahasiswa mahasiswi MPK. Para mahasiswa yang terlibat terlihat begitu sangat bersemangat. Disela-sela mereka mencat terdengar sesekali canda tawa. Kegiatan itu dilakukan dengan menerapkan prokes menggunakan masker dan disediakan wastafel pencuci tangan.  

Gambar. Mahasiswa/i MPK dilibatkan dalam kegiatan PkM

Kegiatan kedua adalah melakukan seminar yang dilakukan pada Hari Jumat, 20 Agustus 2021 pukul 08.00 - 12.00 WIB. Seminar ini bertemakan tentang bagaimana meningkatkan mutu manajemen sekolah dengan mengimplementasikan SNP. Peserta seminar yang terlibat adalah kepala sekolah, guru-guru SMK Swasta Karya Tarutung, para mahasiswa MPK IAKN Tarutung dan beberapa dosen dan pegawai. Kegiatan dilakukan didalam ruangan kelas dengan menerapkan prokes (protokol keselamatan) di masa pandemi covid-19.

Gambar. Suasana seminar

Acara seminar diawali dengan kata pembukaan oleh MC/ pemandu acara Ibu Marina Letara Nababan, M.Pd. Ibadah kebaktian dipandu oleh Ibu Dr. Rogate Gultom, M.Th dengan menyampaikan renungan Firman Tuhan dari Markus 2 tentang orang lumpuh yang disembuhkan oleh Tuhan Yesus. Dari renungan yang beliau sampaikan ada beberapa hal penting yang perlu dicatat sebagai refleksi. Kesembuhan yang dialami oleh si orang lumpuh tersebut adalah berkat kerjasama dari empat orang sahabatnya yang berupaya membawanya kehadapan Yesus. Ke empat orang itu menggotong si orang lumpuh dan bahkan membuka atap rumah dan menurunkan si orang lumpuh tepat dihadapan Yesus. Pada saat itu sangat banyak orang berkerumun didepan pintu, sehingga mereka harus membawa si orang lumpuh melalui atap rumah.  

Usaha keempat orang ini menggambarkan sebuah kerjasama tim yang sangat penting dalam mengerjakan sesuatu yang memberikan hasil yang luar biasa yaitu memperoleh tujuan kesembuhan bagi si orang lumpuh. Selain itu juga harus ada campur tangan Kristus yang memberikan kesembuhan itu. Demikian juga halnya ketika Yesus mengutus keduabelas rasul-Nya. Mereka diutus secara berpasangan (Markus 6: 7a). Mengapa harus berpasangan? Karena mereka harus melakukan tugas pekabaran Injil secara tim memberitakan keselamatan dan kesembuhan bagi banyak orang. Ketika ada satu orang yang lemah, maka yang lain akan menguatkan. Ketika ada masalah, maka secara bersama-sama mengatasi masalah itu. Bersama mereka juga ada Roh Kudus yang akan selalu selalu menyertai.

Dari khotbah yang disampaikan perenungan saya secara pribadi adalah benar bahwa dalam mencapai tujuan dan keberhasilan harus ada kerjasama yang baik diantar anggota tim. Demikian juga dalam organisasi sekolah maupun institusi sebagai lembaga melibatkan banyak orang. Masing-masing mengerjakan tugas dan peran yang berbeda-beda dalam rangka mencapai tujuan dan mencapai keberhasilan. Kerjasama yang baik antara Prodi MPK dengan pihak SMK Swasta Karya dapat menghasilkan dampak yang besar. Kepala sekolah dan guru-guru diperlengkapi bagaimana meningkatkan mutu manajemen sekolah yang tujuannya adalah mencapai visi sekolah yaitu memperlengkapi calon lulusan yang berkompeten, unggul dan berkarakter. Kerjasama itu juga memberi dampak kepada Prodi MPK mahasiswa dan dosen untuk dapat mempersiapkan diri membantu masyarakat dalam meningkatkan manajemen mutu sekolah. 

Kata sambutan disampaikan oleh Kaprodi MPK Ibu Dr. Lasmaria Lumban Tobing, M.Pd.K sebagai ketua panitia kegiatan PkM. Dalam laporannya disampaikan bahwa kegiatan PkM ini sebagai wujud nyata dari salah satu Dharma Perguruan Tinggi. Kepala sekolah Bapak Drs. Mangihut Simbolon menyampaikan dalam sambutannya, menyambut dengan senang hati kegiatan tersebut. Hal itu juga sangat membantu pihak sekolah dalam mewujudkan SMK Swasta Karya Tarutung sebagai sekolah model yang sudah ditetapkan sejak tahun 2019. Kegiatan seminar secara sah diresmikan dan dibuka oleh Bapak Risden Anakampun, M.Pd.K (Wakil Dekan 1 FIPK). Beliau menegaskan melalui kegiatan PkM ini prodi MPK IAKN Tarutung hadir menjawab kebutuhan masyarakat, khususnya membantu sekolah SMK Swasta Karya meningkatkan mutu dan kualitas sebagai sekolah model atau sekolah teladan bagi sekolah lainnya.

Gambar. Kepala sekolah Bapak Drs. Mangihut Simbolon memberikan sambutan.

Materi seminar disampaikan oleh Bapak Drs. Banton Lubis, M.Si. Beliau menjabat sebagai pengawas madya untuk SMK di Tapanuli Utara dan juga sebagai asesor BAN S/M Sumatera Utara. Sesi pemaparan materi dipandu oleh moderator Bapak Nasib Tua Lumban Gaol, M.Ed, beliau adalah dosen Prodi MPK IAKN Tarutung. 


Gambar. Narasumber menjelaskan materi

Narasumber menyampaikan dan menjelaskan secara jelas dan panjang lebar tentang peningkatan mutu manajemen sekolah melalui akreditasi. Dalam pemaparannya dijelaskan hal-hal apa saja yang harus dilakukan oleh kepala sekolah sebagai manajer mempersiapkan akreditasi sekolah. Peran kepala sekolah disingkat beliau dengan istilah EMASLIM (Educator, Manager, Administrator, Supervisor, Leader, Innovator) sangatlah penting diperhatikan. Selain perlunya memaksimalkan peran kepala sekolah, guru-guru juga harus turut serta berperan melakukan peran masing-masing dalam mempersiapkan sekolah menuju akreditasi. 

Sesuai IAPS (Instrumen Akreditasi Satuan Pendidikan) tahun 2020, selain kelengkapan dokumen-dokumen akreditasi, sangat penting diperhatikan bahwa akreditasi sekolah saat ini harus memperhatikan empat pokok komponen kinerja yang disebut dengan istilah 4 budaya mutu. Empat budaya mutu yang dimaksud adalah (1) Mutu lulusan, (2) Mutu Proses Pembelajaran, (3) Mutu Guru, dan (4) Mutu Manajemen Sekolah. Pihak sekolah tidak cukup hanya menunjukkan dokumen-dokumen tetapi lebih menunjukkan pencapaian-pencapaian yang sudah diperoleh selama ini sebagai bukti bahwa budaya mutu itu telah dibudayakan dalam setiap program yang ada disekolah. 

Di akhir pemaparan, beliau menyatakan kesediaannya membantu sekolah dalam berbenah mempersiapkan kelengkapan akreditasi yang akan diajukan oleh SMK Swasta Karya dalam waktu dekat. Selama sesi materi dan diskusi, moderator memandu dengan baik. Moderator juga menegaskan bahwa Prodi MPK IAKN Tarutung bersedia membantu mendampingi pihak sekolah dalam mempersiapkan akreditasinya. Hal ini merupakan kelanjutan dari kegiatan PkM ini di waktu mendatang.   

Di akhir seminar dilakukan penyerahan secara simbolis bantuan PkM kepada pihak sekolah yang diberikan secara langsung oleh Kapordi MPK kepada kepala sekolah yang mewakili pihak sekolah. Kegiatan seminar ditutup dengan Doa dan dilanjutkan dengan foto bersama. 

Demikianlah kegiatan PkM ini dilakukan dengan harapan memberikan manfaat yang besar bagi pihak sekolah dan juga Prodi MPK IAKN Tarutung. Secara konkretnya sebagai tindak lanjut kegiatan PkM ini, Prodi MPK dapat menjadi tenaga konsultan mendampingi sekolah dalam program-program peningkatan mutu sekolah. Sekolah SMK Karya juga dapat menjadi sekolah rujukan bagi mahasiswa melakukan PKL/ PPL dan penelitian. Dan harapan jangka panjangnya adalah sekolah SMK Swasta Karya ini menjadi salah satu lembaga yang berperan menjadi pengguna lulusan-lulusan Prodi MPK IAKN Tarutung di masa mendatang. 

Resume singkat ini dibuat dengan banyak keterbatasan, kiranya para pembaca yang budiman berkenan meninggalkan jejak memberikan saran dan masukan pada kolom komentar. 
Salam sehat dan semangat. God bless. 
 








Senin, 02 Agustus 2021

RESUME: Seminar LPPM IAKN Tarutung (Sabtu, 31 Juli 2021)

Oleh: Marina Letara Nababan, M.Pd.


Gambar. Seminar LPPM di Aula Mini IAKN Tarutung

Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) IAKN Tarutung telah menyelenggarakan seminar pada Hari Sabtu tanggal 31 Juli 2021 bertempat di aula mini pukul 08.00- 16.00 WIB. Seminar ini mengambil  tema "Peningkatan Mutu Penelitian, Pengabdian Masyarakat Multi Benefit" yang dihadiri oleh sekitar 50 orang dosen IAKN secara offline. Kegiatan ini dibuka oleh Rektor IAKN Tarutung Ibu Prof. Dr. Lince Sihombing, M.Pd yang hadir secara online zoom dan diwakilkan secara offline oleh Bapak Dr. Andar Gunawan Pasaribu, M.Pd.K (Kepala LPPM). Narasumber yang dilibatkan ada dua orang yaitu Bapak Drs.Sriadhi, M.Pd, M.Kom, Ph.D (Dosen UNIMED) dan Bapak Sugiyono, M.IP (Tim PAK Diktis Kemenag RI). Kedua narasumber ini menyampaikan materi secara online zoom.

Kegiatan seminar diawali dengan ibadah pembuka. Renungan dalam ibadah pembuka disampaikan oleh Bapak Pdt. Robinson Simanungkalit, M.Th (Dosen IAKN). Beliau mengambil nats renungan dari Efesus 2: 10. Hal yang sangat penting yang beliau sampaikan bahwa kita adalah mahakarya Allah yang diciptakan melakukan pekerjaan Allah, melakukan pekerjaan baik, hidup sesuai tujuan Allah, memenuhi panggilanNya dengan memberikan tanggungjawab etis sesuai bidang, kemampuan dan peran masing-masing. Selanjutnya dalam laporan ketua panitia oleh Bapak Frainscoy Rio Naibaho, M.Kom (Dosen IAKN) menyampaikan bahwa kegiatan seminar ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dosen dalam bidang penelitian dan pengabdian masyarakat yang nantinya diharapkan dapat meningkatkan nilai borang institusi.
 

Pemaparan Narasumber 1

Pemaparan materi oleh Bapak Sriadhi yang berjudul "Strategi Peningkatan Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Multi Benefit". Sesi pemaparan materi dipandu oleh moderator Ibu Senida Harefa, M.Pd. (Dosen IAKN). Dari CV yang dibacakan oleh moderator saya menyimpulkan bahwa Bapak Sriadhi sudah sangat berpengalaman dalam penelitian-penelitian berkualitas dan juga pengabdian masyarakat serta luaran penelitian beliau yang telah banyak terpublikasi pada jurnal internasional terindeks Scopus.  Ada banyak ilmu yang bermanfaat yang disampaikan oleh narasumber yang pertama ini. Beberapa hal penting yang dapat saya pahami dari pemaparan beliau akan saya sampaikan berikut ini.

Mengawali materi yang beliau sampaikan dijelaskan bahwa Indikator Kinerja Utama (IKU) akan menjadi landasan transformasi Pendidikan Tinggi. IKU ini meliputi kualitas lulusan PT, kualitas kurikulum, dan kualitas dosen/ pengajar. 


Kualitas dosen/ pengajar adalah hal yang beliau tekankan terkait dengan tema seminar ini. Dosen-dosen dituntut harus berinovasi baik dalam bidang penelitian maupun pengabdian masyarakat. Hasil kerja dosen dapat digunakan oleh masyarakat atau mendapatkan rekognisi. Hasil riset dan pengabdian dapat bermanfaat bagi masyarakat. Sebagai contoh, beliau menyampaikan ada banyak sekali inovasi-inovasi yang dihasilkan dari hasil penelitian dosen dan bahkan kolaborasi perguruan tinggi dan kementerian menghasilkan riset nasional memberikan solusi pemecahan permasalahan yang dihadapi Indonesia termasuk juga dalam penanganan pandemi covid-19 yang sedang mewabah saat ini.

Beliau menjelaskan ada beberapa skema penelitian-penelitian yang dapat dilakukan seperti:
A. Penelitian Kompetitif Nasional
- Skema penelitian dasar (PD)
- Skema Penelitian Terapan (PT)
- Skema Penelitian Pengembangan (PP)
- Skema Penelitian Dosen Pemula (PDP)
- Skema Penelitian Kerjasama Antar Perguruan Tinggi (PKPT)
- Skema Penelitian Pascasarjana (PPS)
- Skema Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi (PDUPT)
- Skema Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi (PTUPT)
B. Penelitian Desentralisasi
- Skema Penelitian Dasar Unggulan Perguruan Tinggi
- Skema Penelitian Terapan Unggulan Perguruan Tinggi
- Skema Penelitian Pengembangan Unggulan Perguruan Tinggi
C. Penelitian Penugasan
- Skema Konsorsium Riset Unggulan Perguruan Tinggi

Beliau juga menyampaikan pentingnya kolaborasi dalam melakukan penelitian. Penelitian yang multi benefit haruslah memiliki luaran. Seperti minimal 1 artikel dipublikasikan dalam jurnal nasional maupun internasional, menghasilkan buku hasil penelitian ber ISBN, artikel prosiding, book chapter yang terindeks atau ber-ISBN. 


 Tentang pengabdian masyarakat, beliau menyampaikan prinsip dasar yang perlu diperhatikan seperti :
- Kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan berdasarkan permasalahan, kebutuhan atau tantangan masyarakat
- Berbasis kewilayahan
- Sinergi, multidisiplin, dan bermitra
- Berkelanjutan, tuntas, dan bermakna
- Berbasis hasil riset

Ada beberapa luaran yang dihasilkan dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat, seperti :
- artikel jurnal/ prosiding
- artikel di media cetak/ elektronik
- video kegiatan
- adanya peningkatan pemberdayaan mitra sesuai permasalahan yang dihadapi
- ada metode atau produk yang dihasilkan
- ada buku ber ISBN
- publikasi internasional

Sungguh luar biasa beliau menyampaikan pengalaman-pengalaman melakukan penelitian dan pengabdian masyarakat yang multi benefit. Gambar di atas adalah satu contoh pengalaman beliau. Penelitian yang dilakukan dapat berlanjut dengan melakukan kegiatan pengabdian masyarakat. Lalu hasil penelitian dipublikasikan dalam jurnal nasional maupun jurnal internasional. Hasil penelitian beliau juga dapat dijadikan HaKI. Penelitian yang dilakukan tidak hanya sekali saja tetapi bersifat berkelanjutan. Pengalaman penelitian beliau yang lain juga telah berhasil menerbitkan buku integrasi hasil riset dalam pembelajaran. Selain hal-hal tersebut, beliau juga menyampaikan bahwa hasil penelitian dan pengabdian kepada masyarakat dapat bermanfaat dan digunakan oleh masyarakat atau staheholder terkait.

Saya sebagai dosen baru, mendapatkan pemahaman baru dari materi yang beliau sampaikan. Ternyata tanpa saya sadari, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang multi benefit ini telah saya lakukan bersama  beberapa dosen. Penelitian yang kami lakukan telah menghasilkan artikel terbit di jurnal nasional dan prosiding. Kemudian berdasarkan hasil penelitian berlanjut pada kegiatan pengabdian masyarakat, dan saat ini sedang menggarap artikel yang rencananya akan terbit pada jurnal pengabdian masyarakat dan juga kami sedang menyusun sebuah buku yang akan diterbitkan memiliki ISBN, HaKI dan menjadi rekognisi. Harapannya nanti buku ini akan bermanfaat digunakan oleh stakeholder terkait.

Demikian juga kiranya, harapan saya secara pribadi, untuk kegiatan-kegiatan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang secara khusus memanfaatkan dana hibah hendaknya memperhatikan keuntungan yang multi benefit menghasilkan luaran yang benar-benar bermanfaat untuk istitusi dan juga masyarakat. Hal ini juga menjadi salah satu tujuan dilakukannya kegiatan seminar LPPM ini. Sehingga segala daya, dana, tenaga dan waktu yang telah diberikan oleh panitia, peserta, dan narasumber tidak sia-sia, tetapi memberikan dampak yang besar untuk peningkatan kualitas kampus yang kita cintai IAKN Tarutung.

Pemaparan Narasumber 2

Narasumber kedua Bapak Sugiyono menyampaikan secara khusus tentang "Sistem Informasi Penilaian Angka Kredit (PAK) bagi Dosen Kemenag RI. Beliau menjelaskan secara rinci tentang teknis-teknis dalam pengusulan kenaikan pangkat dan jabatan fungsional dosen. 


Diawal pemaparan beliau menjelaskan tentang konsep sumber daya manusia unggul. Dalam hal ini beliau menegaskan peran dosen yang harus tampil dengan paradigma yang baru yaitu sebagai dosen penggerak. SDM dosen yang unggul ditunjukkan melalui kompetensi yang profesional. Salah satunya melalui kinerja melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi. Kinerja ini lah yang akan ditunjukkan juga melalui kenaikan pangkat dan jabatan fungsional dosen.

Bapak Sugiyono menjelaskan teknis pengajuan pangkat jabatan fungsional dapat dilakukan melalui aplikasi sistem informasi SIPAK Kemenag. Aplikasi ini dapat diakses melalui website dengan alamat di http://diktis.kemenag.go.id/pak/v2. Melalui aplikasi tersebut, dosen dapat menyicil melengkapi berkas untuk pengusulan kenaikan jabatan fungsional. Pedoman yang dapat digunakan oleh dosen dalam pengajuan pangkat adalah Petunjuk Operasional PAK Tahun 2019.


Dalam pemaparannya, narasumber menjelaskan hal-hal apa saja yang harus dipersiapkan oleh dosen sebelum mengajukan kenaikan jabatan fungsional. Termasuk didalamnya mempersiapkan penelitian dan pengabdian masyarakat yang harus memberikan luaran-luaran. 

Di akhir pemaparan kedua narasumber, moderator memandu diskusi dengan baik. Terlihat peserta-peserta yang sangat antusias bertanya kepada kedua narasumber. Kedua narasumber juga memberikan penjelasan dan tanggapan yang sangat berbobot. Penjelasan yang mereka sampaikan cukup menggambarkan bahwa kedua narasumber sangatlah berpengalaman di bidang mereka masing-masing. 

Diakhir kegiatan, panitia menyampaikan terimakasih kepada kedua narasumber dan atas partisipasi dari para peserta.  

Dari apa yang disampaikan oleh kedua narasumber banyak pemahaman-pemahaman baru yang saya dapatkan. Menjadi dosen profesional dituntut melakukan tri dharma perguruan tinggi yang berkualitas. Secara khusus kegiatan penelitian dan pengabdian masyarakat diharuskan menghasilkan luaran-luaran sebagaimana yang telah dijelaskan oleh kedua narasumber. 

Menurut saya, sangat tepat sekali panitia menentukan tema ini 'Peningkatan Mutu Penelitian, Pengabdian Masyarakat Multi Benefit'. Satu kesimpulan menurut pemahaman saya bahwa penelitian dan pengabdian masyarakat yang dilakukan haruslah memberikan banyak keuntungan. Keuntungan yang dimaksud adalah luaran-luaran atau hasil berupa jurnal yang terpublikasi nasional maupun internasional, artikel prodising dan artikel-artikel yang dimuat dalam media nasional dan internasional. Penelitian dan pengabdian dapat juga menghasilkan produk seperti metode, modul, buku ber ISBN, HaKI, dan rekognisi. Temuan hasil penelitian dapat juga ditindaklanjuti melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Artinya kegiatan pengabdian yang dilakukan adalah menjawab kebutuhan masyarakat yang sudah dianalisis melalui penelitian yang dilakukan. 

Secara sederhananya menurut pemikiran saya, penelitian dilakukan berdasarkan permasalahan yang ditemukan di lapangan atau yang terjadi ditengah masyarakat. Lalu ditemukanlah jawaban dengan melakukan tahapan-tahapan penelitian. Setelah jawaban atas permasalahan itu ditemukan, selanjutnya dilakukanlah kegiatan pengabdian untuk memberikan solusi terhadap permasalahan tadi. Akhirnya, masyarakat yang mengalami permasalahan tadi dapat terbantu dengan solusi yang ditemukan melalui penelitian dosen. Itulah benefit puncak yang paling penting sebagai luaran dari penelitian dan pengabdian yang dilakukan. Penelitian dan pengabdian yang dilakukan dapat juga bersifat berkelanjutan sesuai dengan permasalahan dan kebutuhan masyarakat.

Hasil kinerja dosen melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi dibuktikan dan didokumentasikan melalui kenaikan pangkat dan jabatan fungsional dosen. Dengan adanya kenaikan tersebut tentu diikuti dengan kenaikan pendapatan dari dosen yang bersangkutan. Ada reward yang diterima dari hasil kinerja yang profesional. Itu juga salah satu keuntungan secara personal dosen dengan melaksanakan penelitian dan pengabdian.

Dosen secara khusus, dan institusi secara umum, hadir menjawab kebutuhan masyarakat melalui Tri Dharma Perguruan Tinggi. 

Demikianlah resume singkat yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf atas kekurangan, keterbatasan dan ketidaksempurnaan. Jikalau berkenan, sangat dimohonkan para pembaca yang budiman meninggalkan jejak pada kolom komentar. 

Sekian dan Terimakasih.

Sabtu, 10 Juli 2021

RESUME : KULIAH UMUM FIPK IAKN TARUTUNG (JUMAT, 09 JULI 2021)

 Ditulis oleh: Marina Letara Nababan





Kuliah umum FIPK (Fakultas Ilmu Pendidikan Kristen) IAKN Tarutung dilaksanakan pada Hari Jumat (9 Juli 2021). Kegiatan ini dilakukan saat pandemi Covid-19 masih merajalela Indonesia dan bahkan dunia, sehingga kegiatan ini dilakukan dengan dua metode yaitu dengan online zoom yang dihadiri sekitar 210 orang peserta dan metode offline di auditorium yang dihadiri oleh sekitar 150 orang mahasiswa dan beberapa dosen. 

Sekitar pukul 08.15 saya sudah bergabung di zoom sesuai jadwal pengumuman dimulai pukul 08.00 WIB. Seharusnya saya sudah telat, tetapi ternyata kegiatan di auditorium belum dimulai, tidak tahu disebabkan hal apa sehingga tidak sesuai dengan jadwal yang telah diumumkan. Dengan penuh kesabaran, saya mencoba tetap stay di ruang zoom menanti acara akan dimulai, dan sesekali memantau anak-anak dirumah yang sedang serapan pagi, karena saya posisi WFH (work from home). Beberapa kali peserta yang sudah hadir menanyakan jam berapa acara dimulai, tetapi tidak kunjung ada respon dari panitia/ host. Saya sedikit kesal sebenarnya, kenapa acara tidak ontime, atau setidaknya ada pemberitahuan dari panitia jika ada pengunduran waktu. 

Lalu sekitar pukul 09.00 WIB acara dimulai oleh MC Ibu Novita Manalu (dosen) dan selanjutnya renungan khotbah disampaikan oleh Bapak Sandy Ariawan (dosen). Saat beliau menyampaikan khotbah suara tidak jelas saya dengar karena suara menggema di auditorium yang membuat saya tidak fokus dan terganggu. Akhirnya saya leave zoom.

Sekitar pukul 09.30 WIB saya kembali bergabung ke zoom, dan ternyata sudah akan dimulai sesi penyampaian materi oleh narasumber Bapak Sonny Zaluchu. Bapak Taripar Samosir (Wadek II FIPK) sebagai moderator membacakan secara singkat tentang profil narasumber. Bapak Sonny hadir secara online dari daerah tempat tinggal beliau di Semarang (Jawa Tengah) karena pemberlakuan PPKM masa pandemi C-19 yang tidak mengijinkan keluar kota.. Beliau adalah dosen di STT Bethel Semarang. Di awal beliau menceritakan sedikit tentang asal muasalnya dari Pulau Nias. Beliau menempuh pendidikan hingga tingkat SMA di kampung halaman di Pulau Nias. Beliau adalah seorang siswa yang termasuk kategori pintar dan memiliki beberapa prestasi di sekolahnya dan bahkan hingga provinsi. Ternyata setelah merantau dan kuliah ke Pulau Jawa, beliau merasa kaget dengan situasi dan kondisi yang berbeda dengan kampung halamannya. Di awal perkuliahannya beliau memperoleh nilai yang sangat mengecewakan dengan IP 1,8. Beliau menuturkan hal itu disebabkan karena kekurangseriusan mengikuti perkuliahan dan kaget dengan kehidupan pulau Jawa yang sangat berbeda dikampungnya dalam istilah Batak Toba "tarsonggot". Karena IP yang sangat rendah itu, akhirnya beliau sadar dan mulai memotivasi diri untuk memperbaiki diri. Kesimpulan yang dia sampaikan, walaupun pintar dikampung sendiri, belum tentu pintar di kampung orang. Beliau terus belajar, belajar, belajar dan bahkan dengan profesinya sebagai dosen dan gembala gereja, beliau juga terus belajar.

Dan ternyata, jiwa pembelajar beliau berbuahkan hasil hingga sekarang beliau aktif menulis paper pada jurnal internasional bereputasi, menulis buku, editor pada jurnal nasional dan internasional. Saat ini beliau menanggungjawabi bidang penelitian dan pengabdian masyarakat di STT Babtis dan juga Ketua PJT. Yang sungguh saya membuat kagum bahwa saat ini beliau juga sedang menempuh pendidikan Doktor (S3) yang ke 3. Sungguh luar biasa, beliau tidak bosan dan jenuh untuk kuliah.

Dalam kuliah umum FIPK IAKN Tarutung yang bertema "Strenghening Grit and Digital Literacy to Congquer Global Competition for Educators And Educational Personnel", ada tiga bagian pokok yang beliau sampaikan. Saya akan mencoba menceritakan resume pemahaman saya tentang materi yang disampaikan oleh narasumber Bapak Sonny.

1. KEUNGGULAN KOMPARATIF


Sebagai pengantar penjelasannya tentang keunggulan komparatif, beliau menampilkan slide 10 Universitas Swasta terbaik versi Kemenristekdikti. Sebelum mahasiswa kampus ini lulus, dunia kerja perusahaan-perusahaan sudah melirik mereka, dan bahkan ada yang sudah bekerja. Ini membuktikan bahwa mahasiswa-mahasiswanya memiliki kualitas unggul dan siap bekerja dan bahkan memberikan kemajuan bagi perusahaan-perusahaan tempat mereka bekerja. Keunggulan komparatif adalah seseorang yang punya keunggulan dan berdaya saing melebihi kemampuan orang lain.

Bagaimana menjadi seorang yang memiliki keunggulan komparatif?

1. Primus inter pares
2. Nanos gigantium humeris insidentes

Jadikan diri berada pada posisi di atas rata-rata. Tinggalkan rata-rata. Jangan pernah mau menjadi orang yang biasa-biasa saja. Usahakan selalu lebih unggul dari orang lain secara kualitas. Prinsip rohani Matius 5: 41 'Dan siapapun yang memaksa engkau berjalan sejauh satu mil, berjalanlah bersama dia sejauh dua mil'. Jangan puas dengan kondisi yang ada, misalnya yang penting kuliah sudah syukuri ajah. Jangan tempatkan diri pada posisi nyaman.

Sebagai mahasiswa maupun dosen, bagaimana menunjukkan keunggulan komparatif?

- Tunjukkan dengan prestasi akademik IP diatas rata-rata, 
- Ciptakan prestasi nasional dan internasional, 
- Menjalin kolaborasi atau jejaring dari orang yang memiliki pengetahuan lebih atau orang yang dapat memberi inspirasi.
- Tunjukkan dengan nilai kepemimpinan yaitu mempengaruhi orang lain bukan dipengaruhi. Misalnya mampu mengarahkan teman untuk melakukan satu hal yang baik.
- Memberi pengaruh melalui sosial media tidak hanya melulu up-date status tentang konten-konten yang kurang berfaedah, tetapi share hal-hal yang positif yang bisa memotivasi orang lain.
- Menjadi pemimpin (leader) bukan pengikut (follower)
- Positive impact vs negative impact (dikampus, dikeluarga, dilingkungan kost harus memberikan pengaruh positif bukan pengaruh negatif)
- Melakukan pelayanan dan aktif di gereja
- Aktif kegiatan berorganisasi intra kampus maupun organisasi di luar kampus
- Melakukan pengabdian kepada masyarakat
- Share konten-konten positif yang memotivasi dan menginspirasi melalui mensos
- Membangun jejaring, kolaborasi dengan orang-orang luar yang memiliki ilmu yang lebih tinggi pada bidang yang sesuai bidang kita
- Bersikap profesional, adanya rekongnisi yaitu pengakuan dari orang lain
- Unggul di market place
- Kesesuaian kompetensi

Tips lain menjadi pribadi yang unggul dan komperatif (menjawab pertanyaan peserta)

- Jangan pernah puas dengan diri sendiri, jangan memposisikan diri pada posisi nyaman, misalnya cukuplah status sebagai dosen PNS..😊😊
- Motivasi diri sendiri, jangan berharap orang lain memotivasi diri kamu. Orang lain jadikan sebagai inspirasi, dan berusaha juga menjadi inspirasi bagi orang lain. 😉😉😉
- Jangan berguru pada orang yang tidak memiliki sesuatu, karena orang tersebut tidak akan pernah memberikan sesuatu untukmu selain hanye teori semata.
- Kembangkan kemampuan dan keterampilan kamu yang tidak dimiliki oleh orang lain
- Tunjukkan kekhasan diri sendiri atau keunikan diri sendiri yang bersifat personal
- Ulet, tekun, rajin, konsisten, komitmen, kerja keras

Dalam perkuliahan, dosen hanya memberikan pengantar materi, mahasiswa harus berusaha mengembangkan setiap topik. Ibaratnya, dosen hanya menyodorkan makanan ke mulut mahasiswa, soal mengunyah, menelan atau menambah rasa adalah urusan mahasiswa. Heheee...

Setiap penjelasan yang beliau sampaikan sungguh membakar semangat saya, sangat memotivasi dan memberikan banyak inspirasi. Terlihat sekali bahwa beliau memiliki banyak pengalaman, luas pengetahuan. Disamping itu juga beliau adalah seorang gembala jemaat yang harus juga belajar meng-up grade diri supaya jemaat juga termotivasi. Beliau menyampaikan dengan sangat jelas, penuh semangat, antusias dan juga sesekali memberikan lelucon yang mewarnai sepanjang pemaparan belia tidak ada kebosanan. 

Nah, bagaimana dengan alumni-alumni IAKN Tarutung, apakah sudah memiliki keunggulan komparatif? Apakah calon-calon lulusan sudah dipersiapkan dengan kompetensi keunggulan komparatif sehingga ketika sudah lulus siap terjun ke dunia masyarakat memberikan dampak yang bermanfaat dalam bidangnya dan karakternya? Ini adalah pertanyaan yang muncul dalam benak saya. Untuk menjawab hal itu, hendaknya setiap mahasiswa secara pribadi memperlengkapi diri, dan institusi melalui dosen-dosen memberikan motivasi dan teladan semangat untuk meningkatkan kompetensi sebagai kaum-kaum akademik dan berintelektual. 

2. DIGITAL LITERACY


Topik kedua ini disampaikan setelah jam makan siang tepat pukul 13.00 WIB. 

Jaman sekarang serba digital. Mahasiswa, dosen dituntut harus mampu mengikuti perkembangan teknologi, bahkan kondisi pandemi memaksa untuk belajar secara online, buku-buku juga online dapat di akses pdfdrive.com. 
Jadi untuk dapat mengikuti literasi digital, segala perangkat pendukung sudah harus terpenuhi, laptop, smarthphone, dan jaringan internet. Oleh karena itu tidak ada lagi alasan bagi seorang mahasiswa tidak maksimal mengikuti perkuliahan karena tidak ada paket internet atau karena kendala tidak ada laptop.

GAMBAR. KEMAMPUAN YANG HARUS DIKUASAI OLEH MAHASISWA MAUPUN DOSEN
PADA JAMAN LITERASI DIGITAL 5.0


Literasi Digital yang berkaitan yang harus dipahami oleh mahasiswa maupun dosen adalah:
- Sumber-sumber digital PDF
- Sumber-sumber artikel jurnal
- Mesin pencari
- Memahami virtual class, zoom, google meet,dll
- Google drive
- Email
- Manajemen referensi
- Word, Excel, power point
- Media digital
- Repository

Pada era 5.0 saat ini, mau tidak mau, suka tidak suka, mahasiswa dan dosen harus berusaha mengikuti perkembangan jaman, belajar untuk mampu beradaptasi dengan literasi yang serba digital.

3. UNGGUL DI DALAM PENULISAN AKADEMIK

Melakukan penelitian dengan luarannya publish jurnal merupakan salah satu dari Tridharma perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh institusi maupun oleh dosen-dosen dan mahasiswa. Oleh karena itu, perlu meningkatkan kompetensi pribadi bagaimana membuat artikel karya ilmiah maupun hasil penelitian sehingga layak diterbitkan pada jurnal-jurnal nasional maupun internasional. Narasumber membagikan 5 tips metode SoTA dalam menuliskan artikel (paper).

State of the art (SoTA) adalah seni menyatakan atau membaca pendapat orang lain
 untuk melegitimasi pendapat penulis.

Tips 5 M untuk SoTA :
- Mencari bahan bacaan
- Mengidentifikasi bahan bacaan
- Mengklasifikasi bahan bacaan
- Mensistemasi bahan bacaan
- Merealisasikan bahan ke dalam tulisan

Sistematika penulisan diberikan narasumber dengan singkatan: (IMRAD-C)
I - Introduction 
M - Method
R - Result
And
D-Discussion
C-Conclusion
Selain itu, terkait dengan metode penulisan paper, narasumber memaparkan cara dan contoh bagaimana melakukan SoTa. Di akhir pemaparan, beliau menyampaikan hindari praktek PLAGIARISME karena hal itu tidak diperbolehkan apalagi dengan adanya program Turnitin sekarang ini untuk mendeteksi apakah tulisan kita adalah hasil karya sendiri atau dijiplak dari karya orang lain.

Sebagai mahasiswa sebagai dosen, segera tingkatkan kompetensi. Perlengkapi diri sejak sekarang, Banyak membaca buku-buku dan berdiskusi. Buka hati untuk belajar dari orang lain yang lebih tahu, dan jadikan orang lain sebagai mentor. Untuk memiliki kompetensi yang unggul dan komparatif harus berjejaring, berkolaborasi dosen dengan mahasiswa dan sebaliknya. Dosen-dosen juga dapat berjejaring dengan dosen-dosen dari kampus yang lain. 

Orang pintar banyak, tetapi orang yang tekun/ gigih susah dicari.
Dalam meraih sebuah keberhasilan diperlukan ketekunan, kegigihan, komitmen, konsisten.
Demikian penutup dari narasumber yang juga dibenarkan oleh moderator. Di akhir acara ditutup dengan Doa oleh narasumber sendiri Bapak Sonny Zaluchu.
 

Secara lisan banyak hal yang disampaikan oleh narasumber, namun saya sangat terbatas untuk merangkum semua apa yang beliau sampaikan. Didalam menanggapi pertanyaan para peserta, beliau juga memberikan penjelasan yang sangat detail, kongkret dan pas. Para peserta sangat antusias dan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang mampu menggali bsedemikian banyaknya pengalaman-pengalaman dari narasumber. Beliau sangat luar biasa dan bahkan beliau dengan senang hati bersedia berkolaborasi membangun jejaring dengan siapapun yang mau meningkatkan kemampuannya menjadi pribadi yang unggul dan komparatif.

Jujur, saya pribadi sangat minder dan sangat tidak ada apa-apanya dengan segala hal yang beliau sampaikan. Namun, saya selalu berprinsip, tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang baik. Saya berharap untuk diri saya sendiri, supaya materi yang disampaikan oleh narasumber tidak berlalu begitu saja, saya berkomitmen untuk belajar..belajar..belajar..ulet..tekun..komitmen..konsisten. Hanya diri sendiri yang mampu memotivasi diri sendiri. Berharap, kelak saya bisa menjadi inspirasi bagi orang lain seperti Bapak Sonny yang begitu luar biasa.  

Untuk mahasiswa yang hadir secara online maupun offline, besar harapan saya untuk menindaklanjuti secara pribadi setiap motivasi-motivasi, tips-tips konkret yang telah disampaikan oleh narasumber. Kiranya dana, daya, dan waktu yang telah dikorbankan oleh kampus, panitia, dan peserta dalam penyelenggaraan kegiatan kuliah umum ini tidak sia-sia, tetapi berhasil guna dan berdampak kepada mahasiswa secara khusus dan juga dosen-dosen. Di masa muda mahasiswa hendaknya memakai waktu dan kesempatan memperlengkapi diri menjadikan diri sebagai pribadi yang unggul dan komperatif.

Saya juga berharap, supaya secara institusi FIPK maupun IAKN melakukan follow-up dari materi kuliah umum ini, terkhusus Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (LPPM) supaya memotivasi dosen dan mahasiswa untuk menulis dan melakukan penelitian yang lebih berkualitas. Selain itu juga, supaya institusi segera merealisasikan adanya OJS pada setiap prodi untuk meningkatkan nilai literasi kampus.

Demikianlah saya buat resume materi narasumber kuliah umum FIPK IAKN Tarutung, semoga bermanfaat bagi pembaca yang budiman. Salam semangat literasi..........

Mengapa ku mencintaimu? (part-9)

  Senang, bahagia, sedih, lelah, lega semua rasa bercampur. Senang dan sangat bahagia yang kurasakan bisa berjumpa denganmu. Seseorang yang ...