Mengenai Saya

Foto saya
Hidup adalah untuk berkarya. Memotivasi diri sendiri dan orang lain. Menjadi inspirasi bagi orang lain. Menjadikan oranglain jadi inspirasi.

Minggu, 06 Februari 2022

Mengapa ku mencintaimu? (part- 7)

 


Cepat sekali rasanya waktu itu berlalu. Tidak terasa dirimu akan kembali pulang ke kotamu. Kita segera beranjak menuju pintu keluar TMII. Walau hati ku sebenarnya masih ingin bersamamu. Tapi apa daya waktu tak bisa kita undur.

Dari depan TMII kita naik angkutan umum menuju terminal Kampung Rambutan. Dari sana kita berangkat dengan menggunakan bus Damri khusus tujuan bandara Soeta. Sepanjang jalan kita lanjutkan perbincangan tentang komitmen kita selanjutnya untuk terus menguji hati dan menggumulkan dalam doa-doa kita.

Akhirnya tiba jugalah di bandara. Tepat waktu. Ada sedikit kuatir tadi takut terlambat karena kemacetan ibukota tidak bisa diprediksikan.

Tanpa menunggu berlama-lama lagi dirimu harus cek in sejam sebelum keberangkatan. Kita bersalaman. Aku melepas kepergianmu dengan satu senyuman. Memandangimu memasuki pintu masuk ruang cek in hingga tubuhmu pun tak terlihat lagi.

Aku segera membalikkan tubuhku menuju halte bus Damri. Beberapa saat aku duduk termenung di sana. Ada rasa sedih yang kurasakan setelah melepas kepergianmu. Ntah kenapa. Apakah aku sebenarnya berharap banyak akan kehadiranmu dalam hidupku? Sehingga berat rasanya berpisah denganmu? Meskipun kita masih status teman biasa, tapi rasanya sosokmu telah mengisi kesepianku hari demi hari selama beberapa bulan terakhir ini.

Bus yang aku tunggu pun akhirnya datang. Aku kirim sms mengabarimu bahwa aku sudah di dalam bus menuju pulang. Sementara dirimu masih di ruang tunggu menunggu keberangkatan pesawat.

Aku pun harus segera berangkat kembali ke kos. Jarak yang lumayan jauh dari bandara dan macetnya ibukota membuatku tidak bisa berlama-lama di bandara. Sepanjang jalan di dalam bus, aku hanya teringat akan semua kebersamaan kita. Air mataku jatuh juga membasahi pipiku karena sedih yang tak tertahan setelah berpisah denganmu.

Berharap akan ada lagi waktu untuk bertemu denganmu. Walaupun sebenarnya hati ini sudah tak sabar mengungkapkan untuk menjadikanmu sebagai teman spesial. Aku harus bersabar. Menunggu waktu yang tepat. Sesuai kesepakatan kita. Menguji hati menguji perasaan.

Ya. Lebih sungguh lagi menggumulkan dalam doa. Bertanya pada Tuhan. Apakah dirimu sosok yang sedang dipersiapkanNya menjadi calon teman hidupku? Aku tidak tahu. Biarlah waktu yang akan menjawab dan membuktikannya.

Aku pun tidak ingin gegabah dalam mengambil keputusan. Tidak mau terlalu dini menyimpulkan tentang perasaanku padamu. Kita sudah sama-sama dewasa. Sudah cukup umur untuk membentuk rumah tangga. Tujuan kita bukan lagi untuk mencari pacar. Impian kita adalah mencari teman yang mau hidup bersama hingga maut memisahkan.

Sms mu membuyarkan lamunanku. Dirimu memberitahukan bahwa pesawatmu akan segera lepas landas. Aku berdoa kiranya Tuhan melindungi dan memberi keselamatan padamu. Sampai nanti kita akan bersua lagi.

 

Bersambung.....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengapa ku mencintaimu? (part-9)

  Senang, bahagia, sedih, lelah, lega semua rasa bercampur. Senang dan sangat bahagia yang kurasakan bisa berjumpa denganmu. Seseorang yang ...