Mengenai Saya

Foto saya
Hidup adalah untuk berkarya. Memotivasi diri sendiri dan orang lain. Menjadi inspirasi bagi orang lain. Menjadikan oranglain jadi inspirasi.

Rabu, 07 Juli 2021

Tips Mengisi Liburan untuk Mahasiswa Kristen

Ditulis oleh: Marina Letara Nababan, M.Pd (Dosen IAKN Tarutung)

Sesuai kalender akademik kampus IAKN (Institut Agama Kristen Negeri) Tarutung telah menyelesaikan masa perkuliahan untuk Semester Genap TA. 2020/ 2021 dengan berakhirnya pelaksanaan UAS (Ujian Akhir Semester) pada tanggal 18 Juni yang lalu. Sudah lebih dua minggu mahasiswa IAKN Tarutung menikmati masa rehat libur perkuliahan. Tetapi hal ini tidak berlaku bagi mahasiswa tingkat akhir yang sedang menyusun skripsi tentunya, mereka sedang berjuang menuntaskan perjuangan untuk menyelesaikan study S1, ada yang bergelut di ruang perpustakaan, ada yang kencan setiap hari bersama laptop, ada yang sedang melakukan bimbingan dengan dosen dan ada yang sedang melakukan perbaikan-perbaikan dari dosen penguji. Tetap semangat para mahasiswa pejuang skripsi. 😁😁😁



Bagaimana dengan mahasiswa yang masih berada pada tingkat 1, 2, 3? Apa yang kamu lakukan mengisi waktu saat liburan panjang menunggu kembali perkuliahan pada awal September? Bagi mahasiswa yang seperti saya jauh dari orang tua menempuh pendidikan di negeri orang barangkali akan memilih pulang kampung untuk membantu orangtua mengolah ladang. Lumayan kan dua bulan membantu orangtua di kampung mengumpulkan biaya perkuliahan untuk semester depan. Lalu ketika jadwal kuliah akan kembali dimulai, maka si mahasiswa kembali ke tanah perantauan membawa beras sekarung, ikan asin, sayur mayur, cabe, tomat, bawang dll lumayan kan untuk menghemat biaya belanja sebulan.

Kondisi sekarang sangatlah berbeda dengan kondisi saya ketika masih mahasiswa S1 pada tahun 2000 - 2008. Saat itu saya menempuh perkuliahan di kampus Universitas Negeri Medan pada jurusan Pendidikan Teknik Elektro. Jadi setiap libur kuliah pasti pulang kampung dari Medan ke Lintongnihuta (Kabupaten Humbang Hasundutan) dengan menggunakan Bus Transportasi TSK (Tunas Kencana) yang paling terkenal pada saat itu. Komunikasi dengan orangtua sangatlah terbatas. Pada waktu itu masih ada Wartel (warung telepon), jika ingin menghubungi seseorang haruslah menggunakan uang koin, itupun jika orang yang akan kita hubungi memiliki hp (telepon genggam). Jika orangtua tidak memiliki hp, maka tidak ada komunikasi dengan orangtua selama satu semester, sehingga pas libur kuliah adalah moment yang tepat untuk pulang kampung membawa sejuta rindu untuk orangtua, keluarga dan kampung halaman.  Selama liburan di kampung halaman, jam 5 sudah harus bangun memasak, beres-beres, serapan pagi, lalu jam 7 sudah berangkat ke ladang untuk membantu orangtua sampai sore.  Sekitar jam 5 atau jam 6 sore akan kembali ke rumah membawa beberapa hasil ladang dan kayu bakar. Tiba di rumah, masak, mandi, makan malam, rehat sebentar, lalu tidur dengan pulas. πŸ˜„πŸ˜„πŸ˜„

Di jaman yang semakin canggih saat ini dengan perkembangan teknologi yang sangat cepat apalagi suasana pandemi Covid-19 yang masih melanda dunia, semua mahasiswa wajib dan harus memiliki HP android untuk bisa mengikuti perkuliahan secara daring. Pertanyaan, apakah ada diantara kalian mahasiswa yang menghabiskan waktu libur seperti pengalaman saya? Tentu, pasti ada, apalagi mahasiswa IAKN Tarutung mayoritas memiliki orangtua dengan profesi bertani atau berkebun. Tetapi kondisi yang berbeda adalah mahasiswa pastilah tidak nyaman jika ponselnya tidak dibawa kemana-mana termasuk jika pergi ke ladang. Saya menduga, disela-sela pekerjaan membantu orangtua di ladang, pastilah ada waktu sesekali menggunakan ponsel untuk sekedar up-date status di medsos, melakukan live (siaran langsung ) facebook dan mengabadikan tumbuh-tumbuhan yang sedang panen di ladang.  

Tetapi, adalah hal sangat penting yang akan saya sampaikan dalam tulisan ini. Para mahasiswa Kristen khususnya tolong benar-benar diperhatikan bagaimana mengisi waktu liburan saat ini supaya setiap waktu yang ada tidak ada sedikitpun terpakai untuk hal-hal yang tidak bermanfaat.

1. Pergunakanlah waktu yang ada

Dalam Efesus 5: 15 dikatakan "Karena itu, perhatikanlah dengan seksama, bagaimana kamu hidup, janganlah seperti orang bebal, tetapi seperti orang arif, dan pergunakanlah waktu yang ada, karena hari-hari ini adalah jahat". Firman Tuhan menyuruh kita untuk bijaksana memakai setiap waktu yang ada dengan perbuatan-perbuatan yang baik. 'Karena hari-hari ini adalah jahat' dapat diartikan bahwa jika kita tidak menggunakan waktu dengan baik maka akan ada akibat buruk yang terjadi pada diri kita maupun orang lain. Misalnya saja, seorang mahasiswa menghabiskan waktu untuk ber-medsos ria tidak membantu orangtua di rumah secara maksimal seperti membantu memasak, beresin rumah, dan lain-lain. Tentu kondisi ini akan menyebabkan kemarahan dan membuat orangtua kesal, apalagi orangtua lelah baru pulang kerja dari ladang. Selanjutnya bisa saja terjadi pertengkaran antara mahasiswa dan orangtuanya. Contoh lain misalnya, kebebasan mengakses internet memberi peluang bagi mahasiswa untuk melihat gambar atau video porno. Gambar maupun video yang tidak pantas, jelas akan merusak otak dan pikiran si mahasiswa, bisa-bisa si mahasiswa tergoda untuk melakukan hal yang tidak pantas dan terlibat dengan pergaulan bebas. Jadi, jangan membuang waktu kita untuk hal yang sia-sia dan tak berguna. Jadilah pribadi yang bijaksana.

2. Waktu adalah kesempatan

Waktu tidak akan pernah kita ulangi. Mari gunakan waktu sebagai sebuah kesempatan untuk melakukan hal-hal yang bermanfaat untuk diri sendiri maupun orang lain. Segala sesuatunya ada waktunya. Ada waktu makan, ada waktu bekerja, ada waktu untuk beristirahat, ada waktu untuk menggunakan ponsel, ada waktunya jadi mahasiswa, ada waktunya akan lulus. Bagi saya pribadi, jikalau masih bisa diulang masa mahasiswa dulu, mungkin saya saat ini sudah menjadi seorang penulis buku, karena saya sadar tidak sungguh-sungguh memanfaatkan waktu yang ada untuk mulai menulis disebabkan kesibukan kuliah, kesibukan berorganisasi, kesibukan bekerja, dan keterbatasan komputer dan ponsel yang belum ada pada saat itu. Tetapi, saya selalu berprinsip, tidak ada kata terlambat untuk memulai sesuatu yang bermanfaat dan penting. Profesi sebagai dosen sejak Maret 2019 telah memaksa saya harus menulis. Selama dua tahun ini pun saya masih susah untuk memulai menulis, karena otak sudah lama berkarat tidak pernah di asah dan kesibukan mengurus rumah tangga dan keluarga. Selagi Anda masih muda, selagi Anda masih mahasiswa, pergunakanlah waktu yang ada, jadikan menjadi kesempatan untuk melakukan kebaikan bagi diri sendiri, keluarga dan masyarakat. 

3. Fokus pada tujuan

Apa yang dilakukan hari ini adalah untuk keberhasilan di hari esok. Tidak ada seorang pun mahasiswa yang tidak ingin berhasil. Tamat kuliah tepat waktu, setelah tamat kuliah dapat bekerja, menghasilkan uang dan dapat mandiri secara financial tanpa bergantung kepada keluarga. Setelah bekerja sekian lama, akan menikah dan menjadi keluarga bahagia berkecukupan secara ekonomi. Mahasiswa harus memiliki target, dan membuat langkah-langkah apa yang dapat dilakukan untuk mencapai target tersebut. Bagaimana mungkin seorang mahasiswa akan tamat tepat waktu tanpa belajar? Kecuali menempuh jalan yang tidak pantas dilakukan. Untuk fokus pada tujuan, mahasiswa dapat menuliskan dan menempelkan di dinding kamar kamu, apa tujuan kamu, langkah-langkah apa yang kamu lakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Setiap hari melihat tulisan di dinding kamar akan mengingatkan kamu dan memotivasi, serta menjembatani diri untuk melakukan hal-hal yang tidak bermanfaat yang bisa mengganggu pencapaian tujuan.

4. Membuat schedule

Kamu dapat membuat roster kegiatan seperti jadwal pelajaran di sekolah. Dari jam bangun tidur pukul 05.00 WIB sampai jam tidur malam pukul 22.00 WIB tertera kegiatan-kegiatan apa saja yang akan kamu lakukan sepanjang hari itu. Hal ini akan menolong kamu menggunakan waktu sebaik-baiknya, dan juga dapat melatih kamu menjadi orang yang disiplin bekerja. Orang bijak mengatakan 'Disiplin adalah Kunci Kesuksesan'. Biasakan diri disiplin sejak muda hingga mendarah daging, kelak saat kamu terjun dalam dunia pekerjaan keberhasilan akan menghampirimu. 

5. Menulis dan berdiskusi

Saya mengajak teman-teman mahasiswa untuk mulai menulis, meluangkan waktu sekitar 30-60 menit setiap hari. Apa yang ditulis? Dimana ditulis? Bagaimana caranya menulis? Cukup lakukan hal yang sederhana, tidak perlu menulis seperti membuat laporan tugas kuliah, makalah, atau paper. Kamu dapat menuliskan hal apa saja yang kamu alami sepanjang hari itu. Bisa berupa cerpen atapun menulis puisi. Tuangkanlah di blogspot pribadi seperti yang saya lakukan ini. Up-date status di medsos dapat dikembangkan dengan tulisan singkat di blogspot, tulisan dapat diketik di ponsel atau laptop. Ide tulisan juga dapat diperoleh dari diskusi-diskusi bersama keluarga, teman, maupun tetangga. Diskusi ini akan mempertajam pemahaman kamu tentang ide yang akan kamu tuangkan dalam tulisan. Misal nya, ada tetangga yang tidak mau divaksin ada juga yang mau. Kamu boleh menuangkan pandangan kamu tentang hal tersebut, mengapa mau/ tidak mau divaksin?. Kebiasaan menulis ini akan memudahkan kamu nantinya saat akan memulai menyusun skripsi. Dan bahkan jika kamu mau mengembangkan potensimu, menulis dapat menghasilkan uang loh, coba saja buktikan.

6. Membaca Firman Tuhan

Keharusan dan kewajiban bagi mahasiswa yang mengaku dirinya Kristen untuk memberikan waktu setiap hari membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Tidak meluangkan waktu, tetapi memberikan prioritas waktu dipagi hari setelah bangun pagi melakukan saat teduh menikmati waktu bersama Tuhan. Berbicara dengan Tuhan melalui Doa dan perenungan akan Firman Tuhan. Menyerahkan waktu sepanjang hari itu dalam penyertaan Tuhan. Dengan apakah seorang muda mempertahankan kelakuannya bersih? Dengan menjaganya sesuai dengan firmanMu (Mazmur 119: 9). Ingat, hari-hari ini adalah jahat. Ponsel yang kecil itu dapat membuat kita jatuh dan melakukan dosa. Tuhan menghendaki supaya setiap umatnya melakukan apa yang Tuhan inginkan bukan apa yang kita inginkan, karena apa yang kita inginkan belum tentu baik, tetapi apa yang Tuhan inginkan adalah baik adanya, karena setiap kita diciptakan untuk tujuan memuliakan Dia Sang Pencipta. Roh Kudus Tuhan akan memampukan setiap orang yang mau melakukan kehendakNya. Tidak perlu takut dan ragu sebab Allah setia dengan janjiNya. Saya sudah buktikan itu. Bagaimana dengan Anda, sudahkah Anda buktikan?


Semoga tulisan ini bermanfaat untuk para pembaca sekalian, khususnya para mahasiswa supaya lebih memanfaatkan waktu sebaik-baiknya. Terimakasih.
Salam Semangat.

Silangkitang, 07 Juli 2021

5 komentar:

  1. Dear, para pembaca yang budiman....!
    Silahkan berikan komentar demi kesempurnaan tulisan ini.
    Isi tulisan ini dibuat dari hati yang tulus, semoag memberi semangat untuk para pembaca.

    BalasHapus
  2. Mantap bu Dosen,,, tulisan yang sangat berisi dan menginspirasi... Semangat

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih untuk motivasinya Bang. Tetap semangat mengispirasi banyak orang.

      Hapus
  3. Tulisan yang sangat Bagus πŸ‘πŸ‘dan menginspirasi saya BuπŸ˜‡

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih Loria.
      Ayok kita manfaatkan waktu dengan menulis.
      Semangat..semangat..

      Hapus

Mengapa ku mencintaimu? (part-9)

  Senang, bahagia, sedih, lelah, lega semua rasa bercampur. Senang dan sangat bahagia yang kurasakan bisa berjumpa denganmu. Seseorang yang ...