Mengenai Saya

Foto saya
Hidup adalah untuk berkarya. Memotivasi diri sendiri dan orang lain. Menjadi inspirasi bagi orang lain. Menjadikan oranglain jadi inspirasi.

Kamis, 15 Juli 2021

Si Covid Menyerang



Tepatnya tanggal 24 Juni 2021, berita itu datang, salah seorang keluarga dekat kami menginformasikan di grup WA keluarga bahwa dirinya telah terpapar positif Covid-19. Waduhh...saya merasa terkejut, kuatir, sedih setelah membaca berita itu. Bermunculan pertanyaan-pertanyaan di dalam hati. Kenapa bisa? Lalu kondisinya bagaimana sekarang? Apakah ada gejala? Bagaimana dengan anggota keluarga yang satu rumah? Perawatannya dimana dan bagaimana?

Ternyata corona itu memang benar-benar ada. Banyak orang tidak percaya bahwa corona itu tidak ada, apalagi masyarakat yang tinggal di pedesaan. Ketidakpercayaan itu membuat mereka tidak mau mengikuti anjuran pemerintah untuk prokes ketika keluar rumah. Bisa dilihat dibanyak acara-acara pesta dan juga saat mengikuti kegiatan ibadah di gereja, masyarakat tidak mau menggunakan masker. 

Semenjak dua bulan terakhir ini kasus corona semakin meningkat di Indonesia seperti yang terjadi di negara India. rumah sakit penuh, tabung oksigen terbatas persediaannya, dan bahkan obat-obatan pun sulit dicari karena stok kosong di apotek-apotek. Corona ini benar-benar sudah menyerang banyak orang dan membuat kesusahan. Termasuk bagi keluarga dekat kami, satu keluarga terpapar virus corona suami, isteri dan anak-anak. Gejala yang dirasakan adalah demam, menggigil, hilang penciuman, tidak selera makan, badan lemah, badan terasa ngilu. Sedih rasanya membayangkan kondisi seperti itu. Belum lagi anak harus terpisah dari orangtua karena si orangtua harus menjalani isolasi mandiri di tempat terpisah dengan keluarga. 

Kedua orangtua kami ayah dan ibu juga terpapar corona, padahal tujuan mereka ke ibukota adalah untuk berobat karena kondisi orangtua yang sudah hampir setahun ini mengalami gangguan tidur sejak pasang ring jantung. Secara pribadi kekuatiran menghantui saya, mengingat orangtua juga masih sedang dalam perawatan dan mengkonsumsi obat-obatan. 

Sebagai manusia lumrah merasakan kekuatiran mendengar orangtua ataupun anggota keluarga dalam kondisi tidak sehat apalagi terpapar virus covid-19 yang sudah menyebabkan banyak orang meninggal. Tidak ada yang bisa saya lakukan selain berdoa dan memberikan mereka semangat supaya tidak stress memikirkan kondisi yang sedang mereka hadapi saat ini. Ciptakan suasana hati yang senang dan gembira. Stress dapat membuat immun tubuh menurun sehingga tubuh tidak memiliki cukup kekuatan untuk melawan virus yang menyerang. Selain mengkonsumsi obat-obatan yang tersedia juga diupayakan untuk melakukan penguapan dengan air hangat yang dicampur minyak kayu putih maupun air rebusan rempah-rempah. Tetaplah berpikiran positif, dan anggap bahwa penyakit ini seperti penyakit demam, bisa sembuh dan sehat kembali.

Sungguh saya tidak habis pikir bagaimana bisa yah si covid ini menyerang begitu banyak orang dan bahkan mendunia. Semenjak bulan Maret tahun 2020 hingga saat ini sudah setahun lebih belum juga ada tanda-tanda bahwa si covid akan berakhir, justru kasus orang yang terpapar virus ini semakin bertambah tanpa pandang bulu. Banyak masyarakat kehilangan pekerjaan, perusahaan-perusahaan tutup, kondisi pembelajaran di sekolah dan perguruan tinggi tidak maksimal karena dilakukan secara daring, dan bahkan siswa banyak yang tidak belajar karena keterbatasan jaringan dan fasilitas untuk belajar daring. 

Kita tidak tahu kapan si covid ini akan berakhir. Upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah adalah program vaksinasi dan menganjurkan seluruh masyarakat prokes ketat saat keluar rumah. Bagi setiap orang hendaknya juga dalam kesetiaan berdoa memohon pertolongan Tuhan memberikan keselamatan kepada setiap orang. Apakah keberadaan si covid ini hukuman kepada manusia atau ujian? Tidak bisa kita tebak jawabannya, hanya Dia Tuhan yang Maha Kuasa yang tahu dan berdaulat mengijinkannya terjadi. Barangkali melalui covid ini juga menjadi waktu pertobatan bagi manusia merendahkan hati di hadapan Tuhan, dengan kesadaran penuh bahwa manusia tidak dapat berbuat apa-apa tanpa Tuhan. Ketika banyak orang pun terpapar virus ini, penyerahan penuh kepada Tuhan yang Maha Kuasa untuk memberikan pemulihan dan keselamatan. 

Dengan satu harapan bahwa setiap orang siapapun itu hendaknyalah semakin mendekatkan diri kepadaNya Sang Pencipta Alam dan segala isinya. Tidak ada satu hal apapun yang layak untuk disombongkan. Semua orang bisa terpapar si covid, yang kaya atau miskin, pejabat atau masyarakat biasa, anak-anak maupun dewasa. Bagi setiap orang yang ingin selamat ada pengharapan yang pasti di dalam Tuhan yang berkuasa atas apapun yang ada di dunia ini.

Tetaplah semangat, semangat, semangat bagi setiap orang menghadapi dan melawan serangan si Covid yang semakin merajalela saat ini. Persiapkan amunisi masing-masing, kita tidak tahu kapan si covid akan menyerang kita.  😊😊😊


Hati yang gembira adalah obat yang manjur.

Semangatttt..................!!!!!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengapa ku mencintaimu? (part-9)

  Senang, bahagia, sedih, lelah, lega semua rasa bercampur. Senang dan sangat bahagia yang kurasakan bisa berjumpa denganmu. Seseorang yang ...