Mengenai Saya

Foto saya
Hidup adalah untuk berkarya. Memotivasi diri sendiri dan orang lain. Menjadi inspirasi bagi orang lain. Menjadikan oranglain jadi inspirasi.

Jumat, 09 Juli 2021

Proses Perencanaan yang dilakukan oleh Nehemia (Sesi 1)

Nehemia adalah seorang tokoh Alkitab di jamannya yang berhasil membangun kembali tembok Yerusalem yang sudah hancur terbakar. Pada saat itu Nehemia berstatus seorang buangan di negeri Babel yang pada waktu itu raja yang memerintah adalah Raja Arthasasta. Oleh karena sesuatu yang istimewa pada Nehemia dia dipercayakan menjadi juru minum raja. Juru minum ini berperan menyuguhkan minuman anggur kepada raja. Tetapi sebelum disuguhkan, juru minum harus mencoba terlebih dahulu minuman itu apakah bebas racun atau tidak.


Di pasal 1, disampaikan bahwa Nehemia bersedih hati dan sangat berkabung mendengar dari Hanani saudaranya bahwa tembok Yerusalem telah hancur terbakar dan orang-orang di sana juga telah tercela. Kondisi kampung halamannya yang demikian membuat Nehemia sangat sedih sehingga dia melakukan doa puasa, berkabung siang dan malam. Dalam penafsirannya disampaikan bahwa Nehemia berdoa berhari-hari kurang lebih sekitar empat bulan (jarak bulan Kislew ke bulan Nisan). Mendengar kondisi tanah kelahirannya yang sudah hancur dia merasa terpukul dan datang memohon ampun kepada Tuhan. Dia merasa bahwa, hancurnya Yerusalem adalah karena pemberontakan Bangsa Israel yang tidak mau taat kepada Tuhan, sehingga Tuhan membiarkan bangsa Babel Persia menyerang Yerusalem, menjadikan orang Israel menjadi budak di pembuangan Babel. 

Dalam doa nya, Nehemia memohon ampun kepada Tuhan atas dosa pelanggaran bangsanya. Dalam doanya juga disampaikan Nehemia pujian dan penyembahannya kepada Tuhan yang berkuasa atas bumi dan segala isinya. Nehemia tahu dan paham benar bahwa Tuhan sudah sering sekali menolong Bangsa Israel, mulai dari pembebasan mereka dari tanah perbudakan Mesir waktu jaman Musa, serta pemeliharaan Tuhan atas mereka memberikan kemenangan mengalahkan bangsa-bangsa yang ingin menyerang mereka. Nehemia memohon ampun atas kebebalan hati bangsa Israel, dan memohon pertolongan Tuhan untuk mau kembali memulihkan Yerusalem. Di dalam doa nya, Nehemia sangat yakin bahwa Tuhan adalah setia dengan janjiNya menolong orang yang dengan tekun berseru kepadaNya.

Bagaimana Tuhan menjawab Doa Nehemia?

1. Raja menyetujui keinginan Nehemia

Pada pasal 2 (ayat 1-3), ketika Nehemia menghadap raja menyuguhkan anggur dengan wajah yang sangat bersedih hati yang membuat raja penasaran dan menanyakan kondisi Nehemia. Dengan rasa takut dan segan, Nehemia menceritakan kondisi tanah nenek moyangnya yang sudah hancur, sehingga membuat dia bersedih hati dan ingin kembali untuk memperbaiki kota Yerusalem tanah kelahirannya. Saat momen yang tidak diduga itu, akhirnya dia mengutarakan keinginannya kepada raja dan menyampaikan strategi-strategi yang akan dia lakukan. 

Nehemia menyampaikan maksud dan rencananya dengan penuh kerendahan hati tanpa bermaksud sedikit pun memaksakan keinginannya. Sehingga membuat raja menyetujui keinginan Nehemia. Dalam 1-9 memberikan bukti bahwa Nehemia mempunyai perencanaan yang seksama, yaitu:
- Nehemia sudah memprediksikan berapa lama dia akan di Yerusalem membangun kotanya (ayat 6, ketika raja menanyakan berapa lama dia dalam perjalanan dan kapan kembali, lalu dia menyebutkan masa nya)
- Nehemia meminta diberikan surat ijin kepada bupati-bupati, supaya dia diijinkan melewati daerah mereka dan tiba di Yehuda dengan selamat.
- Nehemia meminta diberikan surat ijin kepada Asaf penjaga hutan (polisi kehutanan Babel) supaya diberikan ijin menggunakan kayu-kayu membangun tembok Yerusalem dan keperluan pembangunan lainnya.
Raja tidak sedikit pun menolak permintaan Nehemia dan bahkan raja mengutus panglima-panglima dan pasukan untuk menyertai Nehemia menghadap para bupati dan menghantarkan Nehemia dengan selamat sampai di Yehuda. Kalau dipikir-pikir seorang budak seperti Nehemia menyampaikan suatu keinginan kepada raja adalah sebuah kelancangan yang dapat berakibat dia dapat di hukum. Namun, Tuhan berdaulat atas hati setiap manusia. Justru sebaliknya yang terjadi.

Dari uraian di atas, sungguh terjadi berkat kemurahan Tuhan yang menyertai Nehemia (ayat 8). Tuhan menjawab doa Nehemia. Raja merestui keinginan Nehemia karena Tuhan berdaulat memberikan kelembutan hati kepada raja. Selain itu juga, Nehemia adalah orang kepercayaan raja yang sehari-harinya menunjukkan sikap dan perilaku yang baik di hadapan raja. Tuhan juga memberikan hikmat kepada Nehemia dalam berkata-kata menyampaikan keinginannya kepada raja, dengan sikap sopan, hormat, dan merendahkan hati.

2. Nehemia tiba di Yerusalem

Ayat 11- 16 disampaikan bahwa, Nehemia melakukan penelitian, observasi, menganalisa kondisi Yerusalem. Dia keluar malam-malam melakukan pengamatan kondisi tembok Yerusalem yang sudah hancur. Dia bersama beberapa orang yang menemaninya dari gerbang yang satu ke gerbang yang lain dengan berjalan kaki. Nehemia betul-betul mengamati dan menganalisa kondisi tembok dan kota Yerusalem dan tidak memberitahukan kepada siapapun apa yang akan dia lakukan. Ketika Nehemia selesai melakukan penyelidikan dan pengamatan itu, akhirnya dia menyampaikan tujuannya kepada orang yang menyertai dia. Tujuannya adalah supaya mereka melihat kondisi sebenarnya dari kota Yerusalem yang sudah hancur. Dia ingin, mereka yang akan terlibat dalam rencana itu memiliki beban yang sama seperti Nehemia yaitu memiliki kerinduan untuk membangun kembali tembok Yerusalem yang sudah hancur. Dalam hal ini ada share kondisi dan melibatkan orang seiman untuk melakukan sesuatu yang besar bagi Tuhan. Lalu mereka yang menyertainya berkomitmen dan akan membangun bersama-sama tembok Yerusalem.

Pembahasan selanjutnya akan dilanjutkan minggu depan.

Beberapa poin yang perlu digaris bawahi :
Mengapa Nehemia tidak memberitahukan rencananya kepada siapapun?
(Menghindari kebocoran ide sebelum ide tersebut dilakukan. Juga menghindari orang-orang yang menganggap hal itu sesuatu yang tidak mungkin, dan juga menghindari pihak-pihak yang tidak mendukung rencana tersebut yang merasa iri dan tidak suka). 
Stategi Nehemia ini mengajarkan bahwa orang yang betul-betul ingin melakukan sesuatu yang besar bagi Tuhan harus mengatur strategi matang-matang terlebih dahulu, merencanakan secara detail, menganalisa, mengamati, menyelidiki, mempersiapkan segala sesuatunya dan menahan diri memberitahukan rencananya kepada orang lain.

Apakah Nehemia dari awal merencanakan sendiri strategi-strateginya?
Kemungkinan Ya. Hanya dalam doa kepada Tuhan, dan Tuhan sendiri yang menuntun nya dan memberitahukan hal-hal apa saja yang akan dilakukan Nehemia.

Teladan dari Nehemia
Nehemia seorang yang tekun berdoa kepada Tuhan.
Nehemia seorang yang mau perduli dengan bangsanya.
Nehemia tidak lebih mementingkan jabatannya/ posisinya daripada kepentingan bangsanya.
Nehemia mau mengorbankan jabatannya/ dirinya untuk berbuat bagi Tuhan.
Nehemia mau memberikan diri sepenuhnya untuk dipakai Tuhan.
Nehemia seorang perencana yang sangat teliti, mampu memprediksikan hambatan-hambatan yang akan terjadi.

Komitmen dan refleksi:
Marina..maukah dipakai Tuhan untuk mewujudkan pekerjaannya?
Marina..mohon petunjuk kepada Tuhan..apa yang harus dilakukan?

Sebagian besar orang Kristen gagal melakukan 'pekerjaan besar bagi Allah'. Mengapa?
- Godaan di tengah jalan terlalu besar, kebutuhan, uang, harta, jabatan, posisi, kenyamanan, gengsi
- Perencanaan di awal yang kurang detail tanpa memprediksikan hambatan-hambatan yang mungkin terjadi saat pelaksanaan nantinya.
- Tidak konsisiten, tidak komitmen dalam ketekunan doa kepada Tuhan.
- Kurang mau perduli dengan kondisi sekitar sehingga malas untuk berbuat dan tidak mau memperlengkapi diri.
- Kurang komunitas dan keluarga yang memberi dukungan

1 komentar:

  1. Yth pembaca yang budiman.
    Saya sangat senang sekali jikalau Sdr/i berkenan memberikan komentar atas tulisan saya ini.
    Terimakasih.

    BalasHapus

Mengapa ku mencintaimu? (part-9)

  Senang, bahagia, sedih, lelah, lega semua rasa bercampur. Senang dan sangat bahagia yang kurasakan bisa berjumpa denganmu. Seseorang yang ...