Ternyata kasih sayang inong tidak
hanya diberikannya ke anak-anaknya. Ketika anak-anaknya sudah dianugerahkanNya
keturunan, inong juga memberi kasih sayang dan perhatian kepada cucu-cucunya meskipun
usia sudah semakin tua dan tenaga sudah semakin berkurang.
Setiap kali ada cucunya yang
lahir inong akan berusaha untuk mengunjungi dan memberikan waktu selama
beberapa hari tinggal di rumah anaknya. Termasuk saya, selama tiga kali
melahirkan, inong selalu usahakan waktunya untuk datang mengunjungi kami,
bahkan merelakan diri meminta ijin dari tempatnya bekerja.
Dalam hal materi pun sering
sekali inong dan among memberikan kepada kami anak-anaknya menolong kami merintis
usaha serta membantu kami mengusahakan pinjaman dari mana saja. Padahal menurut
pemahaman saya ya, jika anak-anak sudah selesai kuliah seharusnya tanggungjawab
sebagai orangtua dalam hal materi sudah selesai. Sudah cukuplah modal yang
diberikan kepada anak-anaknya jika sudah memperoleh ijajah dari perguruan
tinggi. Selanjutnya biarlah si anak yang mengusakahan kehidupannya.
Terkadang aku berpikir apakah orangtua
kami ini terlalu baik kepada kami? Seharusnyalah ketika semua anak-anak sudah
menikah dan mandiri, maka saatnya orangtua pensiun dalam arti menikmati masa
tuanya. Jangan lagilah disusahkan atau direpotkan oleh anak-anaknya. Sudah
cukuplah seharusnya selama berpuluh-puluh tahun orangtua sudah memberikan
seluruh hidup dan perhatiannya mengantarkan semua anaknya sampai selesai
kuliah. Atau malah anak-anaknya yang harusnya membantu kehidupan orangtuanya.
Yahhh...begitulah yang dipahami
oleh diriku ini. Apakah memang seperti itu? Ntahlah..saya tidak paham. Yang pasti
satu kesimpulan, kasih sayang orangtua tidak pernah berkesudahan, selalu
diusahakannya bagaimana menolong semua anak-anaknya.
Salam_semangat
Silangkitang_Tarutung
Kamis, 09 November 2021`
Tidak ada komentar:
Posting Komentar