Mengenai Saya

Foto saya
Hidup adalah untuk berkarya. Memotivasi diri sendiri dan orang lain. Menjadi inspirasi bagi orang lain. Menjadikan oranglain jadi inspirasi.

Sabtu, 11 Desember 2021

Rindu masakan inong.....

 

Memasak dengan kayu bakar

Saat menuliskan kisah tentang inong, pikiran ini seolah-olah berpetualang menelusuri moment berpuluh tahun yang lalu. Mencoba membuka memori mengingat kembali peristiwa-peristiwa bersama inong. Bisa saja yang teringat merupakan kesan yang menyenangkan maupun yang tidak menyenangkan.

Tadi malam saat mau tidur terlintaslah judul ini dalam benakku, “akhh...aku akan membuat ide tulisan tentang masakan inong yang selalu kurindukan”, begitu kata hatiku. Supaya tidak lupa maka aku mengetikkan dan menyimpan di note handphone. Kemarin aktifitas lumayan padat sehingga tidak sempat melanjutkan tulisan tentang inong.

Dalam keluarga kami jika mau makan daging adalah ketika ada pesta dikampung. Jadi inong akan membawa kami ikut ke pesta dan bisalah ikut makan daging di sana. Atau jika kami tidak ikut, inong akan selalu mengusahakan membawa bungkusan dari pesta yang isinya adalah nasi dan daging. Begitu kami membuka bungkusan itu, dalam sekejap semua yang dibawa akan ludes,,,hehee. Apalagi saya adalah pecinta nasi dan daging pesta kala itu. Sekarang usia sudah tiga puluhan sudah harus menjaga pola makan karena sudah rentan kena penyakit jika makan berlebihan apalagi yang kandungannya lemak atau minyak.

Selain jagal pesta, kesempatan makan daging adalah ketika ada keluarga perantau yang pulang kampung. Wow...bagi kami orang kampung akan sangat menantikan para perantau pulang kampung yang biasanya adalah pas akhir tahun yaitu merayakan pergantian tahun baru dan silahturahmi bersama keluarga.

Keluarga perantau biasanya akan diundang untuk makan di rumah kami. Jadi, inong dan among sudah merencanakan kira-kira hidangan apa yang akan disuguhkan. Ya tak lain tak bukan adalah memotong ayam kampung peliharaan, karena kampung kami jauh dari pasar. Apa yang adalah yang akan dimasak.    

Saya dengan senang hati membantu inong masak, menyiapkan bumbu-bumbunya, menghaluskan dengan ulegan, memarut kelapa untuk digongseng dan membuat santan, lalu menggongseng kelapa dan menguleg. Among akan membantu memotong ayam dan membersikan sampai siap untuk dimasak.

Setelah semua bahan siap, maka inong akan segera memasak di tungku dengan menggunakan kayu bakar karena saat itu kami tidak pernah menggunakan kompor minyak tanah. Semua masakan seperti nasi, ikan, sayur, air minum dimasak menggunakan kayu bakar, karena dikampung kami masih banyak kayu yang dapat dimanfaatkan jadi kayu bakar. Selain itu juga orangtua kami harus berhemat dan menabung bagi kebutuhan masa depan kami. Dengan alasan keterbatasan ekonomi ini juga, inong sangat jarang sekali membelikan daging untuk menu lauk kami dirumah.

Begitu jam makan tiba, keluarga yang dijamu datang ke rumah dan kami akan makan bersama menikmati masakan inong yang menurutku sangat lezat dan mengundang selera makan. Saat menuliskan kisah ini juga saya jadi pengen bah mau ke kampung menikmati ayam gulai spesial masakan inong...hmmm..lezat bah..hehee.

Ketika kami anak-anaknya sudah beranjak remaja, satu-persatu pergi meninggalkan bonapasogit untuk merantau dan kuliah. Untuk memberangkatkan kami, inong dan among juga akan membuat makan bersama dan memotong ayam kampung peliharaan kami. Sebelum menikmati ayam gulai spesial masakan inong, terlebih dahulu mendoakan anaknya yang akan berangkat. Lalu ia akan dipersilahkan giliran yang pertama kali mengambil bagian dari daging ayam yang menjadi kesukaannya.

Begitulah inong dan among ini. Setiap kali kami ke kampung saat liburan kuliah, akan diusahakan mereka untuk memotong ayam peliharaan mereka dan dimasak sedemikian rupa, hingga tak jarang saat makan bersama kami akan banyak tambah nasi seperti orang sangat kelaparan.....heheee. Sangat puas rasanya bisa menikmati masakan inong ini. Rasa bumbunya pas di lidah dan sangat menggugah selera makan.

Kapan lagi yah bisa menikmatinya? Aku akan menantikan saat yang membahagiakan itu, mungkin di akhir Desember ini atau awal Januari tahun 2022 saat bersama-sama melewati pergantian tahun ini. Semogalah.

 

 

Salam_semangat
Tarutung_Silangkitang

Sabtu, 11 Desember 2021

 

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Mengapa ku mencintaimu? (part-9)

  Senang, bahagia, sedih, lelah, lega semua rasa bercampur. Senang dan sangat bahagia yang kurasakan bisa berjumpa denganmu. Seseorang yang ...