Gambar. Saya bingung menulis apa? |
Itu kalimat yang terlintas di pikiran saya ketika MC pelatihan IKAPEL menyampaikan bahwa setiap peserta diharuskan membuat satu tulisan. Keharusan menulis artikel ini sebagai output dari kegiatan pelatihan tahap ke-2 yang sudah dilakukan tadi malam hari Sabtu, 27 November 2021 pukul 19.00 WIB melalui google meet.
Judul ini terbersit
begitu saja dalam otak saya, apakah menulis itu sulit? Apakah menulis itu
sebuah keterpaksaan? Ya, bagi saya yang masih tergolong penulis pemula, menulis
itu adalah sesuatu yang sulit. Namun, bagi mereka yang sudah terbiasa, tentu
saja menulis itu sudah seperti minum air ataupun seperti air mengalir tanpa ada
rintangan apapun yang menghambat.
Ala bisa karena biasa,
ala biasa karena terpaksa, begitu pesan WA dari coach Bang Sahat di grup
penulis IKAPEL. Benar memang, sesuatu yang sulit jika dibiasakan melakukannya
lama-lama pasti bisa. Demikian juga dengan Bang Mardi penulis buku Guru di Atas
Garis telah membuktikan bahwa menulis itu bukan sesuatu yang sulit. Setiap hari
beliau menuliskan sesuatu di facebooknya dengan kalimat-kalimat yang menarik
dan tertata rapi. Ada saja ide yang disampaikan melalui tulisannya, dan menurut
saya cukup memberikan inspirasi bagi para pembaca. Ada pesan-pesan moral yang
beliau sampaikan meskipun tulisannya singkat.
Melihat dari pengalaman
kedua tokoh di atas, saya yakin mereka tidak serta merta bisa menjadi penulis
buku dalam waktu yang sangat singkat tanpa melalui kesulitan. Sebagaimana yang
disampaikan oleh coach Bang Sahat pada pembukaan pelatihan minggu lalu, untuk
mencapai kesuksesan harus melalui tangga satu, dua, tiga, dan seterusnya hingga
mencapai puncak keberhasilan.
Satu pemahaman yang bisa
saya simpulkan bahwa menulis itu harus dibiasakan. Diri ini harus dipaksa untuk
mau menulis setiap hari. Tiada hari tanpa menulis sehingga menulis bukan lagi
sesuatu yang sulit dilakukan. Ini yang harus saya terapkan secara pribadi. Jika
diri ini tidak dipaksa, maka tidak ada hasil yang didapatkan. Menulis adalah
sebuah keharusan bagi saya. Selain tuntutan pekerjaan, saya juga ingin
memberikan motivasi dan ide kepada siapapun yang mau membaca tulisan saya. Saya
juga ingin supaya saya dikenang melalui tulisan saya ketika usia ini sudah
sampai pada batasnya.
Ada beberapa tips kecil
yang bisa dilakukan bagi penulis pemula, yaitu:
1. Jika saudara dapat menyampaikan sesuatu
dengan berbicara, maka saudara juga dapat menyampaikan pesan melalui tulisan,
cobalah buktikan!
2. Mulailah
hari ini menulis dengan satu kalimat, dua kalimat, lalu menjadi satu paragraf.
3. Lanjutkan
besok menulis satu paragraf, dua paragraf, dan tiga paragraf.
4. Lanjutkan
lagi besok harinya menulis hingga 4 paragraf, dan seterusnya.
5. Terkadang
sulit menemukan ide menulis, cobalah melihat di sekitar saudara, apa yang
dilihat, misalnya meja. Saudara dapat mulai menulis dengan menceritakan apa itu
meja, bentuknya, warnanya, kegunaannya, cara membuatnya, dan seterusnya.
6. Cobalah
membuat tulisan untuk kalangan sendiri jika masih kurang percaya diri tulisan
kita dibaca oleh orang lain. Mulai dengan menuliskan pengalaman satu hari ini.
Tulisan dapat di simpan dalam file di laptop atau hp. Saya yakin, dengan
latihan menulis setiap hari, tata bahasa kita akan semakin tertata dengan baik.
7. Selanjutnya,
jika saudara ingin menyampaikan ide kepada orang lain melalui tulisan, cobalah
dengan menulis status di media sosial, cukup dua sampai tiga paragraf, karena
menulis itu segampang ud-date status di medsos. Heheeeeee.....walaupun saya
sangat jarang melakukan itu.
8. Jika
saudara ingin menjadi seorang penulis, maka tekunlah berlatih dengan menerapkan
NKK (niat, komitmen dan konsisten).
Semangat..semangat..semangat...!!!
Salam dari Tarutung
Minggu, 28 November 2021