RANCANGAN ALLAH BAGI PERNIKAHAN
(Kejadian 1: 26- 2:25)
Topik ini dibahas dan
didiskusikan secara mendalam dalam dua kali pertemuan KTB PASUTRI (Kelompok Tumbuh Bersama Pasangan Suami Isteri) pada
hari Jumat tanggal 6 Agustus dan 13 Agustus 2021 pukul 19.00-21.00 WIB secara
virtual melalui google meet. Diskusi
KTB Pasutri ini yang dihadiri oleh tiga keluarga yaitu Keluarga Bang John
Carson Sinaga/ Kak Rosinta Hutagalung, Keluarga Enricho Purba/ Kak Fenny Sitorus,
dan Keluarga Simon Petrus Malau/ Marina Nababan.
Pembahasan diawali dengan sebuah
pernyataan tentang peran seorang arsitek rumah yang membuat desain terlebih
dahulu sebelum rumah tersebut dibangun. Berdasarkan desain tersebut maka
disediakanlah bahan-bahan bangunan yang dibutuhkan, lalu dilanjutkan dengan
tahap pembangunan sampai selesai hingga terbentuklah sebuah rumah yang indah
dan layak ditempati oleh si pemilik rumah. Demikian juga dalam membangun
rumahtangga/ keluarga. Siapakah designer sesungguhnya? Jawabannya adalah Allah,
Tuhan yang merancangkan adanya pernikahan sejak awal penciptaan. Seperti apakah
design yang dibuatNya itu? Mari kita lihat melalui hasil diskusi KTB Pasutri
berikut ini.
Pengantar untuk diskusi kelompok :
Bagaimana Anda merancang dasar
bagi pernikahan Anda yang bahagia? “Bahan-bahan dasar apa yang Anda gunakan
untuk membangun pernikahan tersebut?
Berikut beberapa tanggapan dari
anggota KTB, bahan-bahan dasar yang digunakan untuk membangun pernikahan yang
bahagia:
- Menjadikan
Firman Allah sebagai fondasi dalam membangun rumah tangga
- Harus ada
persekutuan yang erat dengan Tuhan di dalam keluarga
- Konsep
yang benar tentang tujuan pernikahan harus dimiliki oleh suami maupun isteri
- Adanya
komunikasi dan keterbukaan antara suami isteri
- Kecukupan
materi dan saling pengertian antar suami isteri tentang penggunaan uang
- Sangat
penting melakukan konseling sebelum menikah. Menikah bukan untuk bahagia,
menikah untuk jadi sahabat.
- Menikah
tidak lah membuktikan prinsip dalam budaya Batak yaitu yaitu hamoraon, hagabeon,hasangapon, tetapi
menikah berdasarkan prinsip Alkitab.
Melalui persekutuan yang erat dengan Tuhan, suami isteri semakin tajam semakin mengerucut kepada tujuan Tuhan. Persekutuan dengan Tuhan ini akan memberikan kekuatan bagi keluarga untuk mengarahkan keluarga kepada tujuannya Tuhan. Di awal pernikahan masih bisa taat persekutuan dengan Tuhan, tetapi setelah menjalani pernikahan banyak permasalah yang terjadi. Bagaimana supaya pernikahan bisa bertahan seperti rancangan awal Sang Designer Agung, tentu menjadikan Firman Tuhan sebagai fondasi yang kokoh dan kuat yang tidak akan pernah roboh meskipun angin badai topan gempa datang melanda..
Pada awal kitab Kejadian, Allah sang Pencipta, menyatakan rancanganNya bagi pernikahan.
1. Allah menciptakan laki-laki dan perempuan
menurut gambar dan rupa Allah. Sebutkan beragam ciri laki-laki dan perempuan
yang menolong Anda memahami “gambar dan rupa Allah”?
Ayat 27 : Maka Allah menciptakan manusia menurut
gambarNya, laki-laki dan perempuan
Segi fisik:
Ciri manusia yang diciptakan Allah adalah memiliki
bentuk fisik tangan, kaki, alat indera, dapat berbicara, dst
Laki-laki dengan kelamin yang berbeda dari perempuan
Tenaga laki-laki lebih kuat dari perempuan
Segi emosi:
Perempuan lemah lembut, laki-laki garang
Manusia diciptakan begitu istimewa dibandingkan dengan ciptaan lainnya. Allah memberikan akal budi kepada manusia yang tidak dimiliki oleh ciptaan lainnya. Manusia segambar dan serupa dengan Allah menunjukkan ada kesamaan fisik, ada kesamaan karakter, ada kesamaan roh, ada kesamaan kehendak.
Suami dan isteri mempunyai peran yang berbeda. Suami dan isteri melakukan peran masing-masing yang berbeda yang tujuannya adalah baik untuk tujuan Allah. Allah juga menciptakan manusia dengan sebuah keinginan sebagaimana keinginan Allah. Allah menginginkan yang baik maka manusia juga harusnya menginginkan yang baik.
Allah yang jamak (Tri Tunggal) juga menghendaki supaya manusia juga tidak sendiri harus ada temannya, sehingga Tuhan mengatakan bahwa manusia tidak baik jika seorang diri, sehingga diciptakannya perempuan (Hawa) untuk menemani Adam, sehingga laki-laki tidak lagi sendiri tetapi memiliki rekan teman kerja mewujudkan Kerajaan Allah melalui pernikahan/ keluarga.
2. Ayat 31: Allah melihat seluruh ciptaanNya itu sungguh amat baik.
Laki-laki dan perempuan sudah dijadikan sejak awal
sedemikian rupa, dengan bentuk tubuh yang berbeda, kekuatan yang berbeda,
karakter yang berbeda. Jadi apapun yang diciptakan Tuhan itu harus disyukuri.
Tidak perlu merasa minder atau tidak percaya diri jika merasa kurang ganteng
atau kurang cantik. Laki-laki sebagai suami dan wanita sebagai isteri harus saling
menerima sebagaimana keadaan pasangannya. Karena Tuhan telah menjadikannya
sungguh amat baik. Suami maupun isteri telah dijadikan Tuhan memiliki keunikan
dan keistimewaan tersendiri. Oleh karena itulah hendaknya suami maupun isteri Mensyukuri keunikan yang diberikan oleh
Tuhan kepada pasangannya.
3. Tanggungjawab dan potensi yang diberikan Tuhan kepada manusia:
- Berkuasa atas seluruh ciptaan lainnya, menjaga
dan memelihara (Ay 28)
- Menakklukkan bumi (Ay 28) atau berkuasa atas
ciptaan Tuhan yang lain
- Beranakcucu dan bertambah banyak dan memenuhi
bumi (Ay 28). Beranak cucu juga secara rohani, artinya Firman Tuhan itu harus
disampaikan secara turun temurun. Firman Tuhan menjadi fondasi bagi setiap
pasangan suami isteri yang ada dalam keluarga besar. Hal itu juga harus mereka
wariskan kepada keturunan-keturunan yang selanjutnya.
- Mengusahakan dan memelihara Taman Eden (Ay 15),
- Manusia diharuskan mematuhi perintah Tuhan agar
tidak memakan buah Pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat tidak
boleh dimakan (Ay 17)
- Menata kehidupan keluarga yang baik
- Manusia diberikan tanggungjawab mengolah tanah/
bumi serta memelihara
Ketika Adam melihat parade-parade binatang yang berpasangan, kemungkinan dia merasa mengapa dia tidak menemukan pasangan yang sepadan sama seperti dia? Binatang-binatang yang diciptakan tidak mungkin sepadan dengan manusia. Baik secara fisik/ struktur badan maupun secara pemikiran, karena binatang diciptakan tidak memiliki akal budi. Di dalam hatinya Adam menginginkan seseorang yang bisa menjadi temannya yang sepada dengan dia. Sebagaimana hewan-hewan juga memiliki pasangan yang sepadan.
5. Peran Allah adalah memenuhi kebutuhan manusia
dengan menciptakan tumbuh-tumbuhan dan binatang-binatang. Peran manusia wajib
mengelola dan mengolah serta menggunakan ciptaan Tuhan itu untuk memenuhi
kebutuhan hidup manusia.
Dalam konsep pernikahan, ketika Adam merasa bahwa dia
tidak menjumpai seseorang yang sepadan dengan dia diantara binatang-binatang
yang ada di taman Eden, maka Allah juga mengetahui bahwa si laki-laki
membutuhkan teman yang sepadan menjadi seorang sahabat, lalu Tuhan memberikan
seorang perempuan.
Sebagai refleksi, dalam hal ini, peran silaki-laki single maupun perempuan single adalah harus memiliki keinginan akan seorang teman hidup (wanita). Lalu peran Allah adalah memberikan pasangan yang sepadan dengan laki-laki tersebut. Laki-laki maupun perempuan yang belum menikah berperan menunggu dengan setia menanti pasangan yang akan diberikan Tuhan kepadanya. Sabar, setia, jangan gegabah membuat keputusan tentang pasangan hidup. Pastikan bahwa, calon pasangan hidup itu adalah pasangan sepadan yang sudah ditentukan oleh Tuhan.
6. Pasal 2: 23. Reaksi Adam melihat ketika ada
seseorang yang tiba-tiba muncul dihadapannya mungkin dengan reaksi senang,
bahagia luar biasa, mungkin juga berteriak karena senang..wahhh...ini dia yang
kucari-cari selama ini... Selanjutnya
laki-laki itu melakukan Deklarasi kebahagiaan, memperkenalkan pasangannya kepada
ciptaan lainnya.
Deklarasi kebahagiaan itu pada jaman sekarang ini
dinyatakan melalui pesta pernikahan yang disaksikan oleh semua orang. Pasangan
diperkenalkan dengan bangga oleh si isteri maupun suami kepada seluruh keluarga
kepada seluruh komunitas maupun masyarakat.
Bertemu dengan pasangan sepadan yang sudah lama dinanti tentulah akan memberikan kebahagiaan. Kebahagian itu tidak bersifat sementara, tetapi bersifat permanen seumur hidup, karena kebahagiaan itu berasal dari Allah, Dia memberikan pasangan yang sepadan yang seturut kehendakNya.
7.
Prinsip-prinsip dalam pernikahan dalam Kejadian
pasal 2: 24 dikatakan bahwa:
- Laki-laki maupun perempuan akan meninggalkan
ayah dan ibunya bersatu dengan isterinya menjadi satu daging.
- Kenapa ayat
ini muncul? Apakah Adam sudah punya ayah dan punya ibu? Adam memang tidak punya ayah/ ibu pada saat itu, namun nats ini menggambarkan bahwa Allah adalah Sang
Designer Agung, yang pada akhirnya dalam pernikahan itu akan ada ayah dan ada
ibu, dan selanjutnya anak-anak mereka akan menikah, beranakcucu dan bertambah
banyak. Demikianlah pernikahan itu sduah dirancangkan Allah pada saat awal
penciptaan.
-
Kesatuan
daging antara suami isteri adalah satu hati, satu keinginan, satu kebutuhan,
satu tujuan. Dua orang yang menjadi satu. Isteri akan melekat kepada suami, suami
harus melekatkan isteri kepada dirinya, tidak berpisah/ bercerai kecuali karena
kematian.
8. Allah menciptakan pernikahan pertama-tama untuk
memenuhi kebutuhan kita akan persahabatan. Namun kadang kala orang tua maupun
anak bisa menjadi penghalang untuk mencapai tujuan tersebut.
Bagaimana cara Anda menjaga persahabatan di tengah
tekanan tanggungjawab keluarga?
- Harus ada komunikasi dan keterbukaan antara
suami isteri jika ada keluarga yang perlu ditolong atau diperhatikan. Jangan
sampai ketelibatan anggota keluarga lainnya membuat hubungan suami isteri menjadi tidak harmonis.
- Pada saat
ada konflik/ permasalahan dengan keluarga besar pihak isteri maupun pihak suami,
suami/ isteri hadir sebagai pembela menjadi sahabat.
- Suami/
isteri sebagai sahabat harus membuat batasan sejauh mana ikut campur keluarga
besar kedua belah pihak dalam keluarga mereka, jangan sampai orangtua maupun
anggota keluarga lainnya mempengaruhi suami ataupun isteri sehingga timbul
perpecahan di antara suami dan isteri.
- Pernikahan
seperti membentuk negara yang baru ada aturan, ada batasan, ada kebijakan-kebijakan
yang ditentukan melalui kesepakatan suami isteri.
- Menyiasati
kesibukan isteri maupun suami harus ada waktu khusus membina komunikasi dan
persekutuan, seperti suami isteri melakukan doa atau sharing 10 menit setelah
bangun dan sebelum tidur. Suami atau isteri boleh bercerita tentang apa saja
yang dialami mereka sepanjang hari itu, apakah kondisi pekerjaan, kondisi
keluarga besar, maupun kondisi anak-anak.
- Komunikasi
yang sangat erat harus terjalin antara suami isteri. Keputusan apapun hendaknya
dikomunikasikan secara terbuka antara suami isteri. Tidak ada rahasia sekecil
apapun yang ada pada isteri maupun suami.
10.Sebelum Adam dan Hawa memakan pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat, dalam Pasal 2: 25 dikatakan mereka tidak merasa malu. Tidak ada rasa malu antara laki-laki dan perempuan karena mereka merasa bahwa mereka adalah satu, sama kebutuhannya, dan menganggap bahwa aku adalah kamu dan kamu adalah aku. Dan mungkin juga, karena pada saat itu, manusia belum jatuh ke dalam dosa, jadi mereka belum mengerti tentang malu.
Telanjang = Adanya
saling keterbukaan, tidak ada rahasia antara suami dengan isteri, tidak ada
sesuatu yang ditutupi antara suami dan isteri, saling menerima kelemahan dari
suami dan isteri.
Nats ini juga memberikan pengertian bahwa Allah telah merancangkan pernikahan pasangan sepadan laki-laki dan perempuan sebelum manusia itu jatuh ke dalam dosa. Berarti pernikahan itu Tuhan rancangkan supaya ada teman Adam yang sepadan merawat bumi dan segala isinya yang sudah diciptakan Tuhan.
11. Bagian Firman Tuhan ini menjelaskan bahwa Allah memenuhi kebutuhan manusia baik kebutuhan emosi, fisik, dan rohani. Terlebih-lebih tentang kebutuhan rohani, perlu ada sahabat untuk saling mengingatkan, menguatkan dan memberikan solusi ketika ada permasalahan yang terjadi dalam hidup. Selain itu juga, keluarga menjadi miniatur dari Kerajaan Allah. Seseorang akan lebih maksimal melayani Tuhan melalui keluarga. Suami/ isteri sebagai tim saling mengingatkan supaya tidak jatuh dalam dosa.
12.Hal yang mengherankan dari rancangan Tuhan ini adalah ketika bertemunya dua insan satu laki-laki dan satu perempuan dalam pernikahan. Diantara berjuta-juta laki-laki dibumi hanya ada satu perempuan yang menjadi pasangannya diantara berjuta-juta wanita di bumi ini. Ternyata Tuhan tahu kebutuhan manusia itu.
Rancangan Allah
sangat luar biasa, bisa merancang untuk waktu yang lama
Kenapa bisa
akhirnya menikah dengan pasangan
Rancangan Allah
sungguh tak terduga
Hal yang
menguatkan : Tuhan menjawab kebutuhan manusia itu dengan memberikan penolong yang sepadan
Apakah ada hal
yang mengganggu?
-
Bagaimana
menerima karakter yang berbeda, sementara harus memaksakan diri menerima
karakter yang mengganggu itu sebagai sesuatu keunikan
-
Tidak dapat
memahami secara utuh tentang rancangan Allah ini
- Seiring dengan waktu, perjalanan pernikahan akan dilalui, semakin mengenal pasangan, semakin memahami secara utuh bagaimana rancangan pernikahan yang sudah didesain Allah secara sempurna sejak semula.
Dari seluruh pembahasan di atas, kesimpulan yang bisa saya buat adalah:
1. Pernikahan itu sudah dirancangkan Allah sejak
awal (sebelum manusia jatuh ke dalam dosa). Pernikahan itu dirancangkanNya
untuk tujuanNya, supaya ada tim yang mengelola dan memelihara bumi dan
ciptaanNya yang lain. Jadi pernikahan ada bukan untuk tujuan manusia. Hawa
diberikan Tuhan kepada Adam menjadi sahabatnya yang sepadan mengelola tanah dan
ciptaan Tuhan yang lain.
2.
Tuhan telah mendesign pernikahan itu sedemikian
rupa kudus (tidak ada dosa).
3. Pasangan hidup haruslah yang sepadan dan menjadi
sahabat, sepadan dalam pertumbuhan kerohanian, masing-masing memiliki pengenalan
yang benar tentang Tuhan dan mengerti tujuan dan kehendak Tuhan.
4. Pasangan hidup adalah pemberian Tuhan, bukan
pilihan manusia. Bukan laki-laki/ perempuan yang memilih, tetapi Tuhanlah yang
menentukan siapa pasangannya yang sepadan.
5. Manusia (laki-laki) tidak baik seorang diri,
maka diciptakanNyalah perempuan dan diberikannya menjadi sahabat si laki-laki. Maka
laki-laki dan perempuan bersatu dalam pernikahan dalam rangka mewujudkan
rancangan Tuhan, hidup seturut kehendak Tuhan, mengelola bumi, beranakcucu dan
bertambah banyak.
6. Maka kehadiran keluarga baru pasangan suami
isteri hendaknyalah menjadi berkat bagi bumi menegakkan kebenaran Allah di
lingkungan keluarga besar, masyarakat dan lingkungan pekerjaan.
7. Bagi laki-laki/perempuan single, jika Anda
merasa belum menemukan pasangan yang sepadan, setialah menanti pada harinya
Tuhan akan membawa ke hadapan Anda pasangan sepadan yang sudah ditentukanNya.
Demikianlah resume singkat ini yang dapat saya sampaikan dengan penuh keterbatasan dan ketidak sempurnaan. Semoga pembaca yang budiman dapat semakin dipahamkan
tentang rancangan pernikahan yang sudah didesign Tuhan. Mohon kiranya jika ada
saran masukan disampaikan melalui kolom komentar. Terimakasih. Tuhan Yesus
memberkati.
Salam_Sehat
Marina Letara Nababan