Menyambung kembali tali semangat untuk menulis aku awali di sini. Selama dua bulan tiga hari api itu sudah redup, tetapi masih ada sisa arang yang sedikit membara. Ibarat memasak air minum dengan kayu bakar maka kayunya harus dikumpulkan kembali dikipas-kipas atau bahkan ditambahkan minyak tanah untuk mengusahakan supaya apinya dapat menyala kembali.
Kesibukan
sejak natal dan awal tahun baru menyita hampir seluruh waktuku. Acara keluarga,
pesta, anak-anak sakit, kunjungan ke rumah keluarga, dan pasca operasi kecil yang
saya jalani sangat mempengaruhi kondisi fisik menjadi lemah. Ternyata pepatah
yang mengatakan di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Jiwaku dan
hatiku pun tidak ada semangat ketika tubuhku dalam kelemahan.
Namun
aku tidak mau berlama-lama dalam kondisi itu. Aku coba berusaha menyemangati
diri kembali. Melalui komunitas penulis yang saya ikuti di grup WA maupun grup
facebook ada gairah yang kembali mengalir dalam diriku. Ada banyak hal yang
memberikanku inspirasi. Aku diingatkan kembali betapa pentingnya kita mencintai
oleh karena kita sudah dicintai. Sangat menarik berbicara tentang cinta apalagi
menyambut valentine di depan mata.
Berbicara
dan menulis tentang cinta saya rasa tidak ada habis-habisnya. Aku ada di dunia
ini sebagai manusia adalah karena cinta. Cinta yang ada antara ayah dan ibuku sehingga
aku bisa lahir. Cinta mereka yang merawat aku sejak kecil hingga aku dapat
bertumbuh sehat bahagia hingga dewasa dan mandiri. Cinta mereka juga yang
menghantarkan aku sebagai seorang pribadi dengan karakter perilaku yang seperti
sekarang ini. Oleh karena cinta mereka
maka aku mampu menghadapi segala tantangan dan kesulitan apapun. Oleh karena
cinta mereka juga maka aku juga menjadi seorang pribadi yang penuh cinta.
Cinta
memberiku kekuatan dan semangat. Cinta literasi membuatku untuk mau kembali
menyambung semangat yang sudah putus. Cinta kepada generasiku membuatku
semangat memotivasi dan membimbing para anak muda supaya mau menulis. Cinta ku
kepada bangsaku mendorongku untuk turut serta memperlengkapi agen-agen
perubahan di negeri ini sebagai generasi emas Indonesia.
Cinta
kepada Tuhan memberiku kemampuan untuk berkarya dalam keterbatasan. Cinta Tuhan
yang tak terbatas kepadaku membuatku pantang menyerah dalam segala keadaan. Oleh
karena cintaNya padaku maka aku ada seperti sekarang ini.
Benarlah
lirik lagu yang mengatakan ‘semua karena cinta’. Mari kita para pembaca yang
budiman melakukan segala kebaikan semata-mata adalah karena cinta.
Salam
literasi
Silangkitang
Tarutung
Selasa,
25 Januari 2022