Gambar. Illustrasi suami isteri yang tekun berdoa
Sebagaimana kami anak-anaknya bisa sampai tahap sekarang ini aku yakin adalah karena doa dari inong dan among. Sangat banyak hal yang harus kami syukuri dalam perjalanan hidup ini. Bukan tidak ada penderitaan atau kegagalan, namun semuanya dapat kami lewati karena kekuatan yang di anugerahkanNya.
Jika dihitung satu persatu,
rasanya tidak mungkin dapat disebutkan segala kebaikanNya yang telah kami
rasakan. Mulai dari kami dilahirkan, bertumbuh, memasuki usia sekolah, kuliah, bekerja,
menikah, hingga Tuhan anugerahkan keturunan kepada setiap keluarga kami
anak-anaknya. Dalam menjalani setiap fase, tentu ada banyak tantangan dan
kesulitan yang terjadi. Apakah bersifat pribadi bagi kami anak-anaknya atau
bagi mereka menjalankan tugas dan peran sebagai orangtua.
Aku sendiri menghadapi banyak
tantangan dan kesulitan dalam menjalani kehidupanku hingga sekarang ini. Sejak
menjalani masa SMA yang tidak lagi tinggal bersama orangtua, membuat aku harus
benar-benar mandiri dan berusaha sendiri menghadapi segala persoalan tanpa bisa
berkomunikasi dengan orangtua karena belum ada alat komunikasi seperti hp pada
saat itu. Tidak jarang air mata membasahi pipi karena menahan rindu pada
orangtua dan merasa sedih tanpa ada orangtua yang bisa diajak untuk bercerita.
Merantau jauh dari orangtua
benar-benar memaksa diriku harus bisa mengatasi sendiri segala permasalahan
yang kuhadapi. Satu pesan yang selalu kuingat ketika akan berangkat
meninggalkan bonapasogit, among dan inong selalu mengingatkan supaya jangan
lupa selalu berdoa. “Ingot totop martangiang da boru” demikian mereka selalu
berpesan.
Itu jugalah yang selalu kuingat
hingga kini. Doa memberi kekuatan. Dengan berdoa Tuhan membimbingku menghadapi
segala problema hidup. Dengan berdoa Tuhan memampukanku untuk bangkit dari
segala kegagalan. Dengan berdoa dan tekun merenungkan FirmanNya memberikan ku
hikmat dan kebijaksanaan melakukan kebenaranNya.
Segala teladan baik yang
diberikan oleh inong dan among menjadi warisan yang sangat berharga bagi kami.
Kami diajari bagaimana supaya kami mengandalkan Tuhan dalam segala situasi. Ibadah
persekutuan keluarga merupakan kebiasaan yang selalu kami lakukan setelah
selesai makan malam. Dalam ibadah ini kami mensyukuri segala sesuatu yang sudah
Tuhan ijinkan terjadi dalam hidup kami. Bernyanyi bersama memuji Tuhan. Kami
juga diajari bagaimana berdoa syafaat untuk sanak saudara dan orang lain di
sekitar kita.
Teladan inong dan among yang selalu tekun berdoa mengajariku hingga saat ini selalu berdoa setiap hari untuk ketiga anak-anakku. Satu kerinduan akan kemurahan Tuhan, supaya Tuhanlah yang memelihara mereka senantiasa dan menganugerahkan kesehatan yang sempurna, serta menuntun mereka dalam pembentukan karakter dan perilaku yang sesuai kehendak Tuhan.
Inong among...tetaplah berdoa untukku, sebab perjuangan dalam hidup ini masih panjang.
Biarlah Tuhan menjaga anak-anakku supaya ibunya dengan leluasa bekerja dan berkarya untukNya.
Salam_semangat
Silangkitang_Tarutung
Rabu, 08 Desember 2021